PPDB Jateng 2023

PPDB Jateng 2023 Dibuka, Ini Kuota Baru Penerimaan Siswa Baru SMA dan SMK: Ditambah!

Daya tampung atau kuota penerimaan siswa baru di Jawa Tengah pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023/2024 tingkat SMA dan SMK ditambah.

ist/dok pemprov jateng
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen berbincang dengan siswa saat launching PPDB 2023 serta aplikasi PPDB, Senin 12 Juni 2023. Daya tampung atau kuota penerimaan siswa baru di Jawa Tengah pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023/2024 tingkat SMA dan SMK ditambah. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Daya tampung atau kuota penerimaan siswa baru di Jawa Tengah pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023/2024 tingkat SMA dan SMK ditambah.

Penambahan ini merupakan komitmen Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen untuk memperluas kesempatan bagi pelajar di Jateng yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan ke tingkat SMA dan SMK.

Penambahan kuota siswa SMA dan SMK tahun ini sebanyak 7.290 kursi pada PPDB tahun 2023/2024.

Dengan demikian, kuota penerimaan siswa pada tahun ajaran 2023/2024 untuk tingkat SMA dan SMK menjadi 225.701 kursi.

Baca juga: Siap-siap! PPDB SMA/SMK Negeri di Jateng Dibuka 15 Juni 2023, Berikut Cara dan Jadwal Lengkapnya

gus yasin launching ppdb 2023
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menghadiri launching PPDB 2023 serta aplikasi PPDB, Senin 12 Juni 2023. Kuota penerimaan siswa di Jateng ditambah. Penambahan kuota siswa SMA dan SMK tahun ini sebanyak 7.290 kursi pada PPDB tahun 2023/2024. Dengan demikian, kuota penerimaan siswa pada tahun ajaran 2023/2024 untuk tingkat SMA dan SMK menjadi 225.701 kursi.

 

Hal ini disampaiikan Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen saat peluncuran aplikasi PPDB Online tingkat SMA dan SMK di Museum Ranggawarsita Semarang, Senin 12 Juni 2023.

Pria yang akrab disapa Gus Yasin ini berharap aplikasi tersebut memudahkan masyarakat yang ingin mendaftar sekolah.

Aplikasi PPDB Online ini, kata Gus Yasin, juga merupakan upaya mewujudkan birokrasi pemerintahaan yang cepat dan transparan seperti yang dicita-citakan Gubernur Ganjar Pranowo.

"Lewat aplikasi ini, saya berharap masyarakat terjawab dengan kemudahan yang kita berikan untuk penerimaan siswa siswi di tingkat menengah atas," kata Taj Yasin usai peluncuran.

Wagub meminta para petugas yang menangani PPDB agar tetap menjaga integritas dan transparan.

Baca juga: Bisa Masuk Sekolah Negeri, Anak Tidak Sekolah di Jateng Diarahkan Daftar PPDB Lewat Jalur Afirmasi

Dengan sistem aplikasi online ini, lanjutnya, masyarakat bisa memantau langsung proses pendaftaran.

"Launching PPDB, yang saat ini sudah memakai aplikasi saya berharap ini lebih membuka transparansi atas keluhan dari masyarakat terkait pendaftaran di sekolah menengah atas atau SMK milik negeri," imbuhnya.

Taj Yasin menambahkan, saat peluncuran sejumlah siswa juga diundang untuk mencoba aplikasi.

Para siswa yang didampingi para guru mengaku proses pendaftaran melalui aplikasi terbilang mudah.

"Mereka mengatakan mudah kok, lewat guru juga diajak bicara.

Diajak komunikasi, saat ada kesalahan memasukkan yang mestinya dia jalur prestasi tapi jalur zonasi sehingga tertolak di awal.

Tidak perlu khawatir, sampaikan saja keluhan itu ke sekolahan," paparnya.

Seperti diketahui, Provinsi Jateng telah membuka proses PPDB untuk calon siswa SMA dan SMK.

Pada SMAN persentase yang ditetapkan adalah jalur zonasi dengan minimal 55 persen, jalur prestasi maksimal 20 persen, jalur perpindahan orangtua maksimal 5 persen.

Baca juga: Pelayanan PPDB Bermasalah? Masyarakat Bisa Lapor ke Ombudsman

Jalur afirmasi sebanyak 20 persen dengan rincian untuk siswa miskin 13 persen, untuk anak tenaga kesehatan 3 persen, untuk anak panti 2 persen, dan untuk anak tidak sekolah 2 persen.

Sedangkan untuk PPDB SMKN kuota siswa terbagi dalam persentase jalur prestasi minimal 75 persen, jalur domisili terdekat minimal 10 persen.

Untuk jalur afirmasi terdapat kuota 15 persen dengan rincian, untuk siswa miskin 8 persen, anak tenaga kesehatan 2 persen, anak panti 2 persen, anak tidak sekolah 3 persen. (*)

Baca juga: Ganjar Sebut Siswa Miskin Jadi Prioritas Sisa Kuota PPDB SMA/SMK di Jateng

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved