Pemilu 2024

Muhammadiyah Tak Terafiliasi dengan Parpol, Sekum Abdul Muti Bebaskan Warga Gunakan Hak Pilih Pemilu

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti memastikan Muhammadiyah tak terafiliasi dengan partai manapun.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/REZANDA AKBAR
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti memberi keterangan kepada wartawan usai salat Idulfitri di Kudus, Jumat (21/4/2023). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti memastikan Muhammadiyah tak terafiliasi dengan partai manapun.

Dengan begitu, warga Muhammadiyah memiliki kebebasan menentukan dan menggunakan hak politik sesuai aspirasinya.

"Muhammadiyah tidak terafiliasi partai manapun, silakan menggunakan hak politiknya sesuai pilihan," katanya usai mengikuti salat Idulfitri 2023 di Kudus, Jumat (23/4/2023).

Baca juga: Lewat Depan Pos Pelayanan Terminal Jati Kudus, Pemudik Diperiksa Kesehatan dan Dapat Vitamin Gratis

Karena itu, dalam menentukan pilihan politik, warga diminta tidak membawa organisasi Muhammadiyah ke dalam politik praktis namun lebih mengedepankan politik kebangsaan.

"Mengedepankan politik kebangsaan dan menjadikan pilihan politik sebagai bahan partisipasi di dalam kehidupan demokrasi," sambungnya.

Menurutnya, warga negara harus memiliki pemikiran yang cerdas, satu di antaranya, memiliki banyak pengetahuan tentang pemilu.

"Harus paham pemilu dan aturannya. Sehingga, menjadi warga negara yang tidak grusa-grusu serta asal-asalan menerima informasi dan menyebarkan tanpa tahu kebenaran informasi tersebut," katanya.

Terkait pemilihan presiden dan wakil presiden, Abdul Mu'ti meminta masyarakat bersabar dan tidak berkampanye terlebih dahulu.

"Karena, calon-calonnya saat ini belum ada. Wait and see dulu, jangan grusa-grusu karena belum waktunya terlibat di dalam proses dukung mendukung presiden dan wakil presiden," terangnya.

Baca juga: Niatnya Dimasak saat Lebaran, Tiga Entog Milik Warga Honggosoco Kudus Raib Dimangsa Ular Piton

Pihaknya menyarankan, warga Muhammadiyah menunggu terlebih dahulu keputusan dari partai politik.

Selain itu, juga menunggu pengesahan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) perihal siapa calon presiden dan wakil presiden yang nantinya maju.

"Ketika sudah ada kabar tersebut, barulah warga menentukan pilihan. Tetapi, sekali lagi, di dalam menentukan pilihan tidak membawa organisasi ini ke politik praktis," pesannya. (*)

Baca juga: Sosok Kiper yang Dikaitkan PSIS Semarang, Sudah Dilepas Tim Lamanya, Pengganti Ray Redondo?

Baca juga: 6.790 Narapidana di Jawa Tengah Dapat Remisi, 44 Orang Langsung Bebas

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved