Banjir Order Jelang Lebaran, Pengrajin Ketupat di Desa Datar Banyumas Raup Rp27 Juta Hanya 2 Hari

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Hari Raya Idulfitri membawa berkah bagi pengrajin ketupat di Desa Datar, Kecamatan Sumbang, Banyumas.

Sepekan menjelang Lebaran, warga di desa sentra pembuatan ketupat ini kebanjiran orderan.

Sukati (47), satu di antara pengrajin ketupat di Desa Datar mengatakan, dia menyiapkan 10 kuintal beras untuk dua hari.

Dalam tiga hari terakhir ini, dia membuat 25 ribu selongsong ketupat.

Baca juga: Masih Punya Ketupat Sisa? Coba Saja Bikin Burger Ketupat. Ini Resepnya

Tidak hanya menjual selongsong ketupat, Sukati juga menjual ketupat matang.

Selama Lebaran, dia bisa mendapat omset Rp27 juta dalam dua hari itu.

Di RT 01 RW 01, Desa Datar, ada sekitar 11 keluarga yang bekerja sebagai pengrajin selongsong ketupat.

Ketupat-ketupat itu didistribusikan ke pasar-pasar di Banyumas, di antaranya ke Pasar Wage, Purwokerto.

Satu bendel berisi 10 ketupat dihargai Rp12 ribu sampai Rp15 ribu.

Sementara, kalau beli satuan, harganya Rp1.500 per ketupat.

Menurut Sukati, rata-rata, para pekerja bisa membuat sekitar 2.500 sampai 5.000 selongsong per hari.

Usaha pembuatan ketupat milik Sukati sudah berjalan sekitar 18 tahun atau sejak 2007.

"Prosesnya, pertama ya menganyam kemudian diisi beras, lalu di masukan ke dandang berisi air dan dikukus selama 7 jam," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (18/4/2023).

Baca juga: Jelang Lebaran, Pengrajin Ketupat di Banyumas Kebanjiran Pesanan. 3 Hari Bisa Buat 22 Ribu Ketupat

Kunci pembuatan ketupat agar enak adalah di durasi memasak yang cukup lama sehingga tekstur ketupat sangat lembut.

Sukati mengatakan, ketupat dari janur lebih banyak diminati ketimbang ketupat dari plastik.