Berita Kudus
Ngabuburit di Museum Jenang Kudus: Bisa Lihat Alquran Mini hingga Berusia 3 Abad, Ada Kaligrafi Juga
Museum Jenang dan Edukasi Gusjigang di Kabupaten Kudus barangkali bisa menjadi referensi wisata saat Ramadan.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS – Museum Jenang dan Edukasi Gusjigang di Kabupaten Kudus barangkali bisa menjadi referensi wisata saat Ramadan.
Museum yang terletak di Jalan Sunan Muria Nomor 33 tersebut bisa juga menjadi rujukan belanja.
Sebab, lantai dasar museum ini merupakan pusat oleh-oleh jenang yang diproduksi Mubarokfood.
Sementara, museum ada di lantai dua atau di atas pusat jajanan.
Setiap pengunjung cukup membayar Rp10 ribu untuk masuk museum.
Baca juga: Terjebak Macet Gara-gara Bus Tamu Museum Jenang, Bupati Kudus Minta Pengelola Buat Tempat Parkir
Seperti namanya, di Museum Jenang, pengunjung bisa menyaksikan bagaimana jenang diproses, lengkap dengan sejarah Jenang Mubarok yang paling terkenal di Kudus, yang kini dikelola generasi ketiga.
Muhammad Hilmy, sebagai generasi ketiga, merupakan penerus usaha Jenang Mubarok
"(Pembangunan) museum ini merupakan bentuk rasa syukur atas capaian Mubarokfood yang sudah berusia lebih dari 1 abad."
"Didirikan sejak 2017 dan sampai sekarang terus kami kembangkan," kata Muhammad Hilmy.
Di Museum Jenang tersebut, pengunjung tidak hanya bisa mengetahui sejarah jenang tapi juga bisa menjumpai puluhan koleksi Alquran unik.
Ada bermacam koleksi Alquran yang berusia tua.
Ada juga Alquran berukuran kecil dari Istanbul. Untuk membacanya, harus menggunakan kaca pembesar.

Yang tidak kalah menarik, pengunjung juga bisa melihat koleksi Alquran berusia lebih dari tiga abad.
Alquran tersebut terlihat sudah sangat rapuh. Oleh karenanya, pengelola sangat hati-hati dalam menjaga dan menyimpan koleksi itu.
Untuk melengkapi keunikan koleksi Alquran, di museum tersebut juga terdapat koleksi Alquran yang ditulis di atas lontar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.