Kesehatan
Waspada! Bayi Baru Lahir Juga Bisa Terserang Stroke. Berikut Gejala dan Bahaya yang Perlu Diketahui
Serangan stroke tak hanya terjadi pada dewasa tetapi juga bisa dialami anak-anak, bahkan bayi baru lahir.
Selain itu, seorang bayi dapat menderita stroke akibat mengalami gangguan saat berada di dalam rahim.
Janin yang mengalami kondisi darurat selama persalinan, lahir melalui operasi caesar, atau terkena cedera traumatis berpotensi terkena stroke.
Ibu yang menggunakan obat-obatan tertentu, selama kehamilan, juga dapat menyebabkan gangguan pembekuan darah atau perdarahan pada janin.
Akibatnya, pembuluh darah bayi kemungkinan akan terganggu.
Bahaya stroke pada bayi
Orang yang pernah mengalami stroke memiliki kemungkinan besar akan terkena gangguan yang sama. Hal yang sama juga terjadi pada bayi.
Bayi yang mengalami stroke berpotensi terkena penyakit yang sama saat dewasa. Bedanya, risiko kematian akibat stroke pada bayi cenderung lebih sedikit.
Namun, bayi penderita stroke akan mengalami kerusakan saraf, antara lain lumpuh otak, gangguan kognitif, gangguan bicara, dan epilepsi.
Baca juga: Warga Sukoharjo Lahirkan Bayi di Stasiun Tugu Yogyakarta, Rasakan Kontraksi saat Turun dari KRL
Selain itu, bayi yang menderita stroke akibat kelainan dan cedera bawaan akan berisiko cacat seumur hidup.
Gejala stroke bayi
Dikutip dari Rumah Sakit Anak di Boston, gejala yang paling umum dari stroke pada bayi adalah kejang yang sering terjadi sejak hari pertama lahir.
Sedangkan gejala umum dari stroke meliputi:
Rasa kantuk yang ekstrem dan kelesuan (hipotonia).
- Merasa lemah pada satu sisi tubuh (hemiparesis).
- Kesulitan makan.
- Apnea (periode di mana pernapasan berhenti sementara).
Gangguan Neurologis
Sayangnya, banyak bayi yang tidak menunjukkan gejala stroke dengan jelas sampai mereka lebih dewasa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.