Berita Pemalang

Ayah Banting Anak Kandung Bayi Usia 2 Bulan di Pemalang, Motif Masih Misteri!

Polisi menangkap Khairul Anam (28) usai membanting anaknya yang masih berusia dua bulan di Pemalang.

Indra Dwi Purnomo/TribunBanyumas.com
Kapolres Pemalang, AKBP Yovan Fatika memberikan keterangan terkait kasus seorang ayah membanting anaknya yang berusia dua bulan. Kapolres Pemalang, AKBP Yovan Fatika HA menuturkan, tersangka ditangkap kurang dari 24 jam, di daerah Cirebon. 

Sementara itu, Kapolsek Ulujami AKP Teguh mengatakan, usai kejadian itu, tim inafis dari Polres Pemalang melakukan penyelidikan.

"Saat ini, kasus tersebut sudah ditangani oleh PPA Polres Pemalang," katanya.

Viral di Media Sosial

Bayi berumur dua bulan tewas dibanting ayahnya di Desa Rowosari, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang.

Kejadian ini pun menjadi viral setelah diunggah di media sosial Instagram di akun @beritapekalongan1, Jumat (10/3/2023) malam.

Unggahan tersebut disertai kalimat pengantar: 'Warga Ulujami dihebohkan dengan kejadian seorang ayah yang tega membant*ng anaknya yang berusia lebih dari 2 bulan hingga meninggal dunia. Kejadian itu terjadi di Dukuh Pejaten Baru, Desa Rowosari, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pekalongan, Jumat (10/3/2023) malam'.

Choirul Anwar (45), tetangga korban mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB.

"Saya mendengar teriakkan mertuanya saja. Mertuanya berteriak lho kok anakmu dibanting," kata Choirul Anwar, Sabtu (11/3/2023).

Informasi yang dia dapat, sebelum membanting anaknya, pelaku bernama Chairul Anam (29), memukul mertuanya.

Setelah kejadian, Chairul Anam melarikan diri menuju ke utara dan melepas semua pakaiannya.

Namun, sesampainya di depan gang, pelaku ngamuk dan memecahkan kaca rumah warga.

"Pelaku itu ngajaki saya berantem. Tapi ndak tak gagas. Lalu, pelaku langsung lari tanpa memakai pakaian."

"Di depan gang, pelaku berhasil diamankan warga. Setelah itu, diserahkan ke keluarga laki-lakinya. Kemudian, saya tidak tahu lanjutannya," imbuhnya.

Pada saat mengajak berkelahi, ia tidak tahu kondisi pelaku apakah dalam keadaan mabuk atau tidak.

Menurut Choirul, di lingkungan tempat tinggal, pelaku dikenal pendiam dan tidak pernah bersosialisasi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved