Berita Pemalang

Kesaksian Warga saat Bentrok FPI dan PWI LS di Pemalang: Jemaah Kocar-kacir Lihat Massa Bawa Batu

Warga mengungkap detik-detik bentrok FPI dan PWI LS saat pengajian di Pegundan, Pemalang, Rabu malam. Hingga Kamis, sisa bentrok masih terlihat.

Penulis: budi susanto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/BUDI SUSANTO
LENGANG - Suasana di gang lokasi bentrok FPI dan PWI LS di Dukuh Sambo, Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Kamis (24/7/2025) malam. Bongkahan batu bata dan atap berlubang akibat kejadian masih tersisa. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PEMALANG - Bongkahan batu bata, potongan kayu, dan lubang pada atap beberapa rumah di sebuah gang di Dukuh Sambo, Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Kamis (24/7/2025) malam, menjadi jejak adanya kerusuhan sebelumnya.

Di lokasi inilah massa dari Front Persaudaraan Islam (FPI) dan Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) terlibat bentrok, Rabu (23/7/2025) malam.

Saat kejadian, tengah berlangsung pengajian yang menghadirkan penceramah Rizieq Shihab, yang sebelumnya dikenal sebagai pimpinan FPI.

Bentrok berdarah itu membuat warga trauma.

Beberapa yang ditemui terlihat enggan bersuara.

Baca juga: Lebih Dulu Dilempari Batu oleh FPI di Pemalang, PWI LS Punya Bukti Video Kubu Lawan Bawa Celurit

Tapi Bhukori, satu di antara warga yang rumahnya tepat di dekat titik bentrok, bersedia membuka kembali ingatan tentang kejadian tersebut.

Menurut Bhukori, ketegangan sudah terasa sejak sore, beberapa jam sebelum acara pengajian dijadwalkan berlangsung.

"Sore itu, FPI sudah berkumpul di Masjid Jami. Sedangkan massa PWI LS, berada di Masjid Klareyan, desa sebelah."

"Sekitar jam 5 sore, polisi datang, suasananya makin tegang,” ucap Bhukori, mengawali kisahnya.

Sekitar pukul 21.00 WIB, ketika pengajian sudah dimulai dan massa memadati gang, suasana berubah kacau.

"Tiba-tiba ada keributan. Saya dengar teriakan dari arah timur."

"Beberapa orang dari PWI LS masuk lewat jalan kecil yang mengarah langsung ke masjid. Mereka bawa batu, kayu, lalu teriak-teriak."

"Warga yang ikut pengajian langsung lari kocar-kacir," kata Bhukori dengan wajah muram.

Ia menyaksikan beberapa orang tergeletak bersimbah darah di jalan. 

"Saya lihat ada yang luka parah di kepala, katanya dari pihak FPI," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved