Berita Pemalang

Kesaksian Warga saat Bentrok FPI dan PWI LS di Pemalang: Jemaah Kocar-kacir Lihat Massa Bawa Batu

Warga mengungkap detik-detik bentrok FPI dan PWI LS saat pengajian di Pegundan, Pemalang, Rabu malam. Hingga Kamis, sisa bentrok masih terlihat.

Penulis: budi susanto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/BUDI SUSANTO
LENGANG - Suasana di gang lokasi bentrok FPI dan PWI LS di Dukuh Sambo, Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Kamis (24/7/2025) malam. Bongkahan batu bata dan atap berlubang akibat kejadian masih tersisa. 

Yang mengejutkan, kata Bhukori, meski kerusuhan pecah hanya sekitar 100 meter dari panggung utama, acara pengajian tetap dilanjutkan. 

Bahkan, Rizieq Shihab yang baru tiba sekitar pukul 23.00 WIB, tetap menyampaikan ceramah hingga tuntas.

"Sementara, 100 meter dari panggung utama, kami resah. Beberapa rumah rusak. Tapi alhamdulillah, tak ada korban dari warga," ujarnya.

Batu dan Kayu Milik Warga Bangun Rumah

Bhukori berujar, batu dan kayu yang digunakan dalam bentrok bukan dibawa dari luar, melainkan diambil dari sekitar lokasi. 

"Kebetulan ada warga yang sedang bangun rumah, baik batu bata yang ditumpuk maupun kayu," jelasnya.

Baca juga: Korban Bentrok FPI dan PWI LS di Pemalang Jadi 15 Orang, Bupati Anom Tanggung Biaya Pengobatan di RS

Meski hanya berlangsung beberapa menit, bentrok tersebut menyisakan trauma yang mungkin bertahan lama. 

Pasalnya, bagi Bhukori dan warga sekitar, bentrok tersebut benar-benar di luar dugaan. 

Bhukori dan warga membayangkan, malam itu merupakan malam penuh doa namun malah berubah jadi malam penuh teror.

Bhukori berharap, kejadian ini menjadi yang terakhir.

Ia juga menyayangkan konflik antarormas tersebut menyusup ke ruang-ruang religius yang selama ini damai.

"Pengajian ini acara tahunan warga. Sayang sekali kalau malah terjadi insiden," imbuhnya.

15 Korban Terluka

Diberitakan sebelumnya, bentrok antara anggota FPI dan PWI LS di sebuah pengajian di Pegundan Pemalang, Rabu malam, mengakibatkan 15 orang terluka.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan, korban luka terdiri dari empat polisi, sembilan anggota PWI LS, dan dua anggota FPI.

"Para korban polisi terkena lemparan batu di kepala dan muka, ada yang dirawat di rumah sakit adapula yang rawat jalan," kata Artanto, Kamis (24/7/2025).

Artanto mengatakan, sebelum pelaksanaan acara, petugas telah mengantisipasi bentrok.

Mereka menghadirkan perwakilan FPI dan PWI LS untuk menandatangani sejumlah kesempatan.

Di antaranya, tak mengerahkan massa dalam jumlah besar.

Nyatanya, kesepakatan tersebut tak ditepati sehingga bentrok terjadi. (bud/iwn)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved