Kerusuhan di Wamena
Isu Penculikan Picu Kerusuhan di Wamena, Sebanyak 9 Orang Tewas
Kondisi Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan menjadi sangat tegang setelah warga membakar beberapa bangunan di Kampung Sapalek
Laporan wartawan Tribun-Papua.com, insiden ini berlangsung di dekat Gereja GKI Ukul Ebe Hunik Sinakma, sekira pukul 14.30 WIT.
Sekelompok warga tersebut terprovokasi setelah membaca isu beredar di media sosial, terkait adanya dugaan penculikan anak oleh perantau di darah Distrik Napua.

Dalam informasi yang beredar di WhatsApp, pelaku disebut menggunakan mobil pick-up.
Disebutkan juga dalam informasi tersebut bahwa polisi berupaya melindungi pelaku.
Belum diketahui kebenaran soal informasi tersebut. Namun kabar tersebut diduga hoaks.
Akibat kabar miring ini, emosi warga tersulut hingga melakukan pembakaran.
Asap membumbung tinggi hingga membuat warga lainnya ketakutan. Situasi pun mencekam.
Para warga trauma kasus kericuhan 2019 terulang.
Kini, aparat gabungan TNI-Polri berada di lokasi untuk meredam situasi.
Polres Jayawijaya pun masih menelusuri sosok penyebar pesan yang diduga hoaks tersebut.
Polri Merespons dengan Cepat
Kapolres Jayawijaya AKBP Hesman S Napitupulu mengatakan kepolisian sudah merespon dengan cepat dan mengajak menyelesaikan masalah itu di Polres, namun masyarakat tetap tidak terima.
Saat pihak aparat ingin kembali ke Polres guna melakukan pertemuan, warga tidak terima dan melakukan penyerangan terhadap aparat dan berujung pembakaran terhadap rumah warga.
"Kondisi saat ini sudah mulai kondusif," jelasnya.
Untuk menghindari konflik susulan, kata Napitupulu, pihaknya akan membahas hal tersebut dengan tokoh masyarakat setempat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.