Kasus Stunting di Banyumas Turun 5 Persen Hanya dalam 1 Tahun, Bupati Husein Ingatkan Target 2024

"Tanpa kerja terpadu dari OPD terkait, stakeholder, dan seluruh elemen masyarakat, saya kira, sangat sulit mencapai target yang telah ditentukan itu," jelasnya.

Baca juga: Puluhan Tahun Pasar Sangkalputung Berdiri di Lahan Pribadi, Pemilik Minta Bupati Banyumas Kembalikan

Baca juga: Ini Pesan Ketua DPRD di Hari Jadi Ke-452 Banyumas: Tetap Guyub Rukun

Sementara, Kepala Bapeddalitbang Banyumas Kristanta mengatakna, pihaknya telah menyiapkan pelbagai kebijakan terkait penurunan stunting di Kabupaten Banyumas, baik dalam bentuk RPJMD maupun penetapan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).

Selain itu, berbagai program penanganan stunting di seluruh OPD terkait harus disinergikan dengan 15 desa lokus yang telah ditentukan.

Ia menambahkan, dalam penanganan stunting tahun 2022, Pemkab Banyumas telah memilih 15 desa lokus dengan 29 indikator sebagai penentu.

Desa lokus diampu setiap OPD yang terlibat penanganan stunting.

Permasalahan yang dihadapi antara lain, masih kurangnya edukasi terkait KB, rendahnya (pemberian) ASI ekslusif, belum semua balita imunisasi lengkap, akses air bersih belum maksimal, serta rumah tangga yang mengolah limbah masih rendah, pernikahan dibawah umur masih tinggi. (*)

Baca juga: Ibu dan Anak Jadi Korban Tabrak Lari di Gajahmungkur Semarang, Saksi: Ditabrak Mobil Warna Hijau Tua

Baca juga: Siapkan Mental Jalani Pernikahan, 856 Calon Pengantin di Purbalingga Ikuti Bimbingan Perkawinan