Berita Banyumas

Kasus Stunting di Banyumas Turun 5 Persen Hanya dalam 1 Tahun, Bupati Husein Ingatkan Target 2024

Penanganan stunting di Kabupaten Banyumas menunjukkan hasil. Kasus stunting turun dari 21,6 persen pada 2021 menjadi 16,6 persen di 2022.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
ISTIMEWA/Pemkab Banyumas
Bupati Banyumas Achmad Husein foto bersama ibu-ibu PKK di Purwokerto saat mengecek penanganan stunting di Banyumas, Selasa (21/2/2023). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Penanganan stunting di Kabupaten Banyumas menunjukkan hasil. Kasus stunting turun dari 21,6 persen pada 2021 menjadi 16,6 persen di 2022

Penanganan stunting yang bisa menurunkan angka hingga lima persen ini pun masuk enam besar terbaik di Jawa Tengah.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dr Novita Sabjan mengatakan, angka prevalensi balita stunting di Banyumas sebesar 16,6 persen berada di bawah angka stunting Jawa Tengah yang mencapai 20,8 persen dan nasional 21,6 persen.

Data itu sesuai prevalensi Balita Stunting berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022.

Baca juga: Kasus Stunting Banyumas Tembus 5000 Anak, Bupati Husein Minta OPD Turun Tangan Lakukan Penanganan

Baca juga: Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng Berbuah Positif, Mampu Selamatkan Anak Stunting di Demak

Secara nasional, dijelaskan Novita, angka stunting Jateng menduduki urutan 15 (20,8 persen) di bawah Provinsi Sulawesi Utara yang berada pada posisi 14, dengan prevalensi sebesar 20,5 persen.

Sedangkan prevalensi balita stunting paling rendah di Indonesia ada di Provinsi Bali, sebesar 8,0 persen.

Sedangkan angka prevalensi stunting tertinggi dicatatkan Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 35,3 persen.

Novita mengatakan, penurunan angka stunting di Jateng, tercatat di 15 kota/kabupaten.

Penurunan tertinggi, sebesar 10,9 persen, dicatatkan Kota Semarang.

"Sementara, sekitar 20 kabupaten, mengalami kenaikan kasus stunting," kata Novita dalam rilis yang diterima, Rabu (22/2/2023).

Sementara, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, penurunan angka stunting harus menjadi target kinerja seluruh jajarannya.

"Saya minta, seluruh organisasi pemerintah daerah (OPD) dan stakeholder terkait terus merumuskan target tersebut sehingga, kalau saat ini masih 16,6 persen, artinya harus berhasil menurunkan 2,6 persen menuju tahun 2024 dengan target sebesar 14 persen, bahkan lebih kecil lagi," katanya.

Husein pun bangga karena setelah Rembug Stunting Tingkat Kabupaten Banyumas pada awal tahun 2022, OPD bergerak sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi).

Misalnya, intervensi terhadap gizi anak, rehab rumah, dan penyediaan air.

Husein juga meminta semua pihak tetap bekerja keras dan penuh semangat mencapai target nasional penurunan stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024.

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved