Berita Kebumen

135 Sapi di Kebumen Terjangkit LSD, GERSIDANG Jadi Cara Memutus Rantai Perkembangbiakan Lalat

Terjadi infeksi virus lumpy skin disease (LSD) pada 135 ekor sapi di Kebumen, Jawa Tengah yang menimbulkan gejala kulit cacar pada hewan tersebut.

Editor: Pujiono JS
DOK PEMKAB KEBUMEN
Tim kesehatan hewan dari Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kebumen mengecek kondisi sapi di kandang. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Terjadi infeksi virus Lumpy Skin Diseases (LSD) pada 135 ekor sapi di Kebumen, Jawa Tengah yang menimbulkan gejala kulit cacar pada hewan tersebut.

Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, menegaskan bahwa langkah penanganan yang serius akan dilakukan meskipun tidak ada laporan kasus kematian akibat LSD, untuk mencegah kerugian peternak.

Arif mengatakan, tim kesehatan hewan dari Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kebumen tengah melakukan berbagai upaya penyembuhan.

Baca juga: 367 Sapi di Kota Semarang Positif LSD. Dispertan Terapkan PPKM bagi Ternak

Baca juga: Mengapa Penyakit LSD pada Sapi Sangat Berbahaya? Ini yang Harus Dilakukan Peternak

Baca juga: Sapi Ternak di Kabupaten Semarang Mulai Terserang LSD, Kulit Berbenjol. Menular!

Baca juga: Usai Wabah PMK, Ternak Sapi di Salatiga Terancam Terjangkit LSD. Begini Gejalanya

"Bagaimana pun yang namanya penyakit atau virus harus ditangani, disembuhkan, jangan sampai dibiarkan. Harus ada keterlibatan pemerintah untuk membantu peternak dalam proses penyembuhan agar sapi-sapi mereka tetap sehat, gemuk, dan punya nilai jual yang tinggi," kata Arif melalui keterangan tertulis, Selasa (21/2/2023).

Di antaranya dengan melakukan gerakan pembersihan kandang, vaksinasi, dan pemberian obat.

"Virus ini ditularkan melalui lalat dan nyamuk, jadi upaya yang dilakukan salah satunya dengan vaksinasi, pembersihan kandang, dan juga pemberian obat, termasuk sosialisasi pencegahan sudah dilaksanakan dinas terkait," ujar Arif.

Subkoordinator Kesehatan Hewan Distapang Kebumen Marti Ike Wahyu Erawati mengatakan, dari 135 kasus yang ditemukan, enam di antaranya dinyatakan sembuh.

Sementara satu ekor dilakukan pemotongan bersyarat.

"Virus ini ditularkan melalui lalat, di Kebumen sendiri sudah ada 135 kasus, paling banyak terjadi di Kecamatan Buluspesantren, ada 102 kasus," ungkap Wahyu.

Wahyu menjelaskan, sampai saat ini upaya pembersihan kandang dengan cara fogging belum disarankan oleh Balai Vektor.

Pasalnya dosis insektisida pada lalat lebih tinggi daripada pada nyamuk.

Selain itu, belum ada uji klinis dampak fogging pada lalat kaitan dengan keamanan pada manusia, hewan dan lingkungan.

Oleh karena itu, lanjut Wahyu, caranya cukup dengan memutus rantai perkembangan biakan lalat.

Mulai dari membersihkan lingkungan hingga menyiram dengan air panas tempat bertelurnya lalat.

Selain itu, membuang kotoran ternak di tempat lapang yang terkena matahari langsung dan seterusnya.

"Kami juga telah membuat Gerakan Kebersihan Kandang (GERSIDANG) secara serentak di seluruh wilayah Puskeswan sebagai solusi, termasuk pemberian vaksinasi," jelas Wahyu. (***)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 135 Sapi di Kebumen Terjangkit LSD

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved