Berita Jateng

Bule Hipnotis Warga dengan Modus Tukar Uang Marak Terjadi di Pantura Jateng, Ini Kata Imigrasi

Aksi kejahatan gendam atau hipnotis yang dilakukan Warga Negara Asing (WNA) atau bule dengan modus menukarkan uang marak terjadi di Pantura Jateng.

Penulis: dina indriani | Editor: mamdukh adi priyanto
(Wavebreakmedia)
Ilustrasi hipnotis. Aksi kejahatan gendam atau hipnotis yang dilakukan Warga Negara Asing (WNA) atau bule dengan modus menukarkan uang marak terjadi di Pantura Jateng. Dihimpun dari berbagai sumber, aksi bule hipnotis warga terjadi di Batang, Pemalang, dan Pekalongan. Rata-rata targetnya merupakan penjual, baik yang jualan di pasar tradisional atau pedagang di toko atau kios. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BATANG - Aksi kejahatan gendam atau hipnotis yang dilakukan Warga Negara Asing (WNA) atau bule dengan modus menukarkan uang marak terjadi di Pantura Jateng.

Dihimpun dari berbagai sumber, aksi bule hipnotis warga terjadi di Batang, Pemalang, dan Pekalongan.

Rata-rata targetnya merupakan penjual, baik yang jualan di pasar tradisional atau pedagang di toko atau kios.

Ya, modus menukarkan uang lebih mudah dengan target pedagang.

Baca juga: Bule Pelaku Hipnotis dengan Modus Tukar Uang Beraksi di Pasar Batang

Tangkapan layar rekaman kamera pengawas atau CCTV yang memperlihatkan dua bule melakukan penipuan dengan modus menukar uang di pasar tradisional di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Tangkapan layar rekaman kamera pengawas atau CCTV yang memperlihatkan dua bule melakukan penipuan dengan modus menukar uang di pasar tradisional di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. (ist)

Sejumlah kejadian, pelaku merupakan bule namun dengan orang yang berbeda.

Hanya saja, modus yang dilakukan sama, yakni modus menukarkan uang.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pemalang, Arvin Gumilang melalui Kasi Intelejen dan Penindakan Keimigrasian, Washono menyebut kejahatan dengan modus hipnotis yang diduga bule itu sudah terjadi di Kabupaten Batang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang hingga Tegal.

Bahkan di Cirebon juga terjadi ada yang terkena hipnotis dan kehilangan emas 10 gram.

"Modus yang dilakukan sama yaitu tukar uang lalu menghipnotis korban dan mengambil uang korban.

Pelaku berbeda beda dan lokasinya pun beda.

Kemungkinan aksi kejahatan itu merupakan sebuah jaringan," tutur Washono saat dikonfirmasi TribunBanyumas.com, Kamis (9/2/2023).

Washono mengatakan, untuk Kabupaten Batang, tidak hanya terjadi di Pasar Batang tapi juga di wilayah Kecamatan Pecalungan.

"Info ini sudah saya share ke teman-teman instansi anggota tim pengawasan orang asing (Pora) seluruh karesidenan Pekalongan, ciri-ciri pelaku mirip Asia Selatan atau Timur Tengah," ujarnya.

Baca juga: Waspada Modus Baru Hipnotis Tawarkan Uang Kepada Korbannya

Pihaknya mengakui kesulitan menangkap para pelaku, sebab keimigrasian harus tahu identitas lengkap WNA itu kecuali jika pihak berwajib langsung menangkap tangan pelaku. 

"Kita sudah berusaha mencari datanya tapi memang sulit tidak dapat, kita coba cek plat nomernya ternyata juga kosong, saksi-saksi hanya menyebutkan kejadiannya," tandasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved