Tips Kesehatan

Apa itu Campak dan Bagaimana Menghindari dan Menyembuhkannya, Imunisasi Jadi Kunci Utama

Hingga akhir tahun 2022 terjadi lonjakan 32 kali lipat kasus suspek campak sehingga fenomena ini sudah dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB) di

Editor: Pujiono JS
CANVA
Penampakan kulit bayi yang terkena campak. Hingga akhir tahun 2022 terjadi lonjakan 32 kali lipat kasus suspek campak sehingga fenomena ini sudah dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB) di 12 provinsi di Indonesia. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Hingga akhir tahun 2022 terjadi lonjakan 32 kali lipat kasus suspek campak sehingga fenomena ini sudah dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB) di 12 provinsi di Indonesia.

Apa sebenarnya campak dan bagaimana cara mengatasinya?

Campak adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus rubella.

Virus ini menyebar melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Gejala utama campak adalah ruam merah yang muncul di wajah dan tubuh, serta demam dan sakit kepala.

Baca juga: Waspada! Penyakit Campak Meningkat hingga 32 Kali Lipat, 12 Provinsi Nyatakan KLB

Baca juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi di Kota Tegal, Imunisasi Campak Tetap Digelar Rutin, Ini Alasannya

Baca juga: Bulan Imunisasi Anak Nasional, Ganjar Singgung Orangtua yang Tak Berani dan Tak Percaya

Untuk menghindari campak, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, di antaranya:

Melakukan imunisasi.

Imunisasi campak merupakan cara yang paling efektif untuk mencegah terjadinya penyakit ini.

Imunisasi campak diberikan pada bayi dan anak-anak dalam bentuk suntikan MMR (measles, mumps, rubella).

Menghindari kontak dengan penderita campak.

Jika Anda tahu ada seseorang yang sedang sakit campak, sebaiknya hindari berinteraksi dengan mereka sampai gejala mereka sembuh.

Menjaga kebersihan.

Menjaga kebersihan diri dan lingkungan dapat membantu mencegah penyebaran virus campak.

Namun, jika terkena campak, gejala umum yang dapat ditemukan adalah demam, ruam merah yang muncul di wajah dan tubuh, serta sakit kepala.

Beberapa gejala lainnya yang mungkin timbul adalah sakit tenggorokan, sakit otot, dan sakit perut.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved