Berita Semarang

Wayang Potehi Semarang Menolak Punah. Gaet Anak Putus Sekolah untuk Regenerasi Dalang

Wayang potehi Semarang berjuang dari kepunahan. Dalang yang tersisa berusaha melakukan regenerasi untuk menjaga eksistensi.

Penulis: budi susanto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/BUDI SUSANTO
Thio Haouw Liep, menunjukkan wayang potehi yang akan ia mainkan di depan Kelenteng Hoo Hok Bio, di kawasan Pecinan Kota Semarang, Senin (9/1/2023). 

Namun, sejak sang ayah tutup usia, tidak ada lagi yang meneruskan kiprah Thio Tiong Gie.

"Setelah ayah saya pergi, wayang potehi berhenti satu tahun. Karena keluarga tak mau wayang potehi hilang, saya beranikan diri untuk berlatih," tuturnya, Senin (9/1/2023).

Baca juga: Dua Orang Meninggal Akibat Banjir di Meteseh Semarang

Baca juga: Mahasiswi di Semarang Jadi Korban Penipuan Berkedok HaloBCA, Rugi Rp8 Juta. Begini Modusnya

Thio Haouw Liep pun berlatih menjadi dalang wayang potehi sejak 2016.

Pada 2017, ia memberanikan diri tampil membawakan wayang potehi di depan umum.

Berbekal pengalaman ikut sang ayah, Thio Haouw Liep sukses dalam penampilan perdananya.

Meski demikian, pria 53 tahun itu sedikit pesimistis lantaran, saat itu, tidak ada anak muda yang mau belajar mengenai wayang potehi.

Namun, ia tak patah arang. Dia merekrut anak-anak muda hingga anak putus sekolah untuk belanjar mengenai wayang potehi.

"Sampai sekarang, ada belasan anak yang serius belajar mengenai wayang potehi. Selain belajar mengenai musiknya, beberapa juga ingin menjadi dalang," ujarnya.

Hal itu membawa angin segar bagi Thio Haouw Liep. Kekhawatiran wayang potehi punah, sedikit sirna.

Ditambah lagi, meredanya pandemi, membuat grup wayang potehi pimpinan Thio Haouw Liep mendapatkan order di beberapa tempat.

Thio Haouw Liep berharap, wayang potehi tetap bertahan di tengah zaman yang terus berubah.

"Saya hanya ingin melestarikan budaya, jangan sampai wayang potehi hilang karena wayang potehi merupakan warisan budaya leluhur kami," paparnya.

Satu di antara anak didik Thio Haouw Liep adalah Nova Riyanto (16).

Remaja itu bersemangat dan ingin menjadi dalang wayang potehi.

Nova Riyanto saat memainkan wayang potehi di depan Kelenteng Hoo Hok Bio, Kawasan Pecinan Kota Semarang, Senin (9/1/2023).
Nova Riyanto saat memainkan wayang potehi di depan Kelenteng Hoo Hok Bio, Kawasan Pecinan Kota Semarang, Senin (9/1/2023). (TRIBUNBANYUMAS/BUDI SUSANTO)

Meski hanya lulusan SMP, Nova sadar, wayang potehi akan hilang jika tidak ada yang meneruskan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved