Berita Jepara

Giliran Warga Karimunjawa Jepara Tak Bisa Pulang, Tertahan Cuaca Ekstrem, Ada 136 KK

Sebanyak 136 kepala keluarga (KK) warga Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara tidak bisa pulang lantaran gelombang tinggi dan cuaca ekstrem.

ist/dok Pelni
KM Kelimuti yang digunakan untuk evakuasi wisatawan yang terjebak atau tertahan di Kepulauan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah. Kali ini giliran sebanyak 136 kepala keluarga (KK) warga Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara tidak bisa pulang lantaran gelombang tinggi dan cuaca ekstrem. 

Di Jepara, ia hendak mengantarkan anaknya kembali ke pesantren.

Kemudian mengurusi beberapa pekerjaannya.

Rencananya dia balik ke kampung halaman pada Jumat (23/12/2022).

Baca juga: Gubernur Ganjar Meminta PT Pelni Bantu Ratusan Wisatawan yang Terjebak di Karimunjawa

Namun rencana itu batal karena tidak ada aktivitas penyeberangan kapal. 

Menurutnya, cuaca buruk ini berimbas juga pada pekerjaannya di Karimunjawa.

Pria yang berprofesi sebagai tukang pemasangan instalasi listrik mengtakan, pekerjaannya di rumah menjadi terbengkalai.

Kini ia menunggu bantuan Pemerintah Kabupaten Jepara untuk memberangkatkan warga Karimunjawa kembali ke kampung halamannya.

Baca juga: Kabar Baik! Ratusan Wisatawan Karimunjawa Jepara Bisa Pulang, Pemerintah Pakai Cara Ini

Menurutnya, warga Karimunjawa sudah terbiasa dengan angin musim baratan.

Persediaan logistik pangan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup hingga satu pekan ke depan. 

"Yang jadi masalah itu harga (kebutuhan) pokok yang semakin naik.

Cabai sudah mencapai Rp200 ribu," kata Fahrul Alim kepada TribunBanyumas.com.

Kenaikan harga ini, kata dia, disebabkan stok menipis.

Baca juga: Kondisi Terkini Wisatawan yang Terjebak di Karimunjawa Jepara: BBM Menipis, Logistik Kuat Sepekan

KMP Siginjai bersandar di Pelabuhan Jepara. Sejak Jumat (23/12/2022) semua aktivitas pelayaran ke Jepara-Karimunjawa dan sebaliknya dihentikan sementara karena gelombang tinggi. Saat ini dilaporkan sejumlah wisatawan tertahan di Karimunjawa.
KMP Siginjai bersandar di Pelabuhan Jepara. Sejak Jumat (23/12/2022) semua aktivitas pelayaran ke Jepara-Karimunjawa dan sebaliknya dihentikan sementara karena gelombang tinggi. Saat ini dilaporkan sejumlah wisatawan tertahan di Karimunjawa. (M Yunan Setiawan/TribunBanyumas.com)

Selain itu juga tidak ada lagi kiriman stok dari Jepara karena cuaca buruk.

Namun sejak kemarin, ujarnya, beberapa kapal sudah mengambil sembako di Jepara.

Pelayaran beberapa perahu warga Karimunjawa untuk mengambilkan sembako bisa menstabilkan harga.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved