Berita Semarang

Waspada! 5 Anak Pasien DBD di Semarang Meninggal Akibat Terpapar Virus Den-3

Lima anak di kota Semarang meninggal dunia akibat terpapar virus dengeu tipe-3 atau Den-3 saat sakit demam berdarah dengeu (DBD).

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
FREEPIK.COM
Ilustrasi nyamuk demam berdarah. Dinkes Kota Semarang mencatat, ada lima anak pasien DBD meninggal akibat virus dengeu tipe-3 atau Den-3. Virus ini paling mematikan di antara virus DBD lain. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Lima anak di kota Semarang meninggal dunia akibat terpapar virus dengeu tipe-3 atau Den-3 saat sakit demam berdarah dengeu (DBD).

Virus yang dibawa nyamuk Aedes aegypti itu dikenal sebagai virus dengeu paling infeksius atau paling berbahaya.

"Iya, sudah ada lima anak di daerah Tugu, meninggal dunia oleh virus Den-3," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Mochamad Abdul Hakam, selepas memberikan arahan kepada kader Jumantik (juru pemantau jentik), di kantor Kecamatan Gajahmungkur, Sabtu (10/12/2022).

Baca juga: Tekan DBD, Pemkot Semarang Kerahkan Serdadu Nyamuk Wolbachia, Apa Itu?

Baca juga: TNI AL Gagalkan Penyelundupan 460 Burung Kacer di Tanjung Emas Semarang, Diangkut dari Pontianak

Hakam menyebut, virus dengeu tipe-3 jarang ditemukan di Kota Semarang. Paling banyak, mereka menemukan dengeu tipe-1.

Menurut Hakam, jenis dengeu tipe-3 lebih infeksius dibandingkan dengeu tipe-1.

"Hal itu menjadi penyebab kasus DBD di beberapa tempat lokaliti cukup tinggi," tuturnya.

Data dari Dinkes Kota Semarang, angka penderita DBD, Januari-November mencapai 800-an kasus.

Dari jumlah tersebut, 32 orang meninggal dunia.

Baca juga: Kota Semarang Bakal Miliki Jalur Trem dan Ruang Publik Bawah Tanah, Dikerjakan Mulai 2023

Baca juga: Kasus Penyerangan SMK Negeri 3 Semarang: Polisi Amankan 4 Pelajar, Pelaku Lain Diminta Serahkan Diri

Angka ini lebih banyak dibanding tahun 2021 dengan jumlah 332 kasus dan 9 orang di antaranya meninggal dunia.

Melihat kondisi itu, ia mengajak seluruh masyarakat, terus melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara masif.

Selain itu, perlu upaya meningkatkan imun tubuh lewat cara menjaga pola hidup sehat dan mengonsumsi makanan bergizi.

Sebab, virus, seperti virus dengeu, mudah menyerang karena kekebalan tubuh menurun.

"Jika itu dilakukan, insyaallah, kasusnya dapat kita tekan," ujarnya. (*)

Baca juga: Demi Berfoya-foya, Sales Produk Bumbu Masak di Banyumas Gelapkan Uang Perusahaan Rp179 Juta

Baca juga: Pesta Rakyat Ngunduh Mantu, Keluarga Jokowi Sediakan 16.000 Porsi Makanan Gratis bagi Warga

Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini, Minggu 11 Desember 2022: Naik Rp4.000 Per 1 Gram

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved