Berita Semarang
Tekan DBD, Pemkot Semarang Kerahkan 'Serdadu' Nyamuk Wolbachia, Apa Itu?
Oleh karena itu, pemerintah menyiapkan strategi baru untuk menekan kasus DBD, yakni dengan mengerahkan 'serdadu' nyamuk wolbachia.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Angka kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Semarang saat ini sudah menunjukan tren penurunan, tetapi angka DBD akan mengalami peningkatan mulai Oktober atau memasuki musim penghujan.
Oleh karena itu, pemerintah menyiapkan strategi baru untuk menekan kasus DBD, yakni dengan mengerahkan 'serdadu' nyamuk wolbachia.
Pada dasarnya, wolbachia merupakan bakteri yang nantinya bisa melumpukan virus dengue atau DBD sehingga tidak akan menular ke manusia, seperti apa jelasnya?
Kepala Dinkes Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, metode ini nantinya akan mengawinkan nyamuk aedes aegypti yang memiliki bakteri wolbachia dengan nyamuk aedes aegypti tidak ber-wolbachia.
Baca juga: Suami-Istri asal Demak Tewas Terlindas Truk di Kaligawe Semarang
Diharapkan bakteri wolbachia akan melumpuhkan virus dengue sehingga tidak akan menular ke manusia.
"Metode ini nantinya mengawinkan nyamuk Aedes Aegypti yang dikembangbiakkan di dalam ember yang telah dilubangi.
Setelah nyamuk Aedes Aegypti yang tidak memiliki wolbachia, kawin dengan nyamuk yang sudah memiliki wolbachia, peranakan nyamuk baru tidak lagi mengeluarkan virus DBD," jelas Abdul Hakam, Kamis (25/8/2022).
Dia memastikan, metode ini aman untuk lingkungan maupun manusia.
Baca juga: 9 Pasien Meninggal Akibat DBD, Dinkes Banyumas Minta Warga Gencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk
Masyarakat tak perlu khawatir nantinya lingkungannya akan disebar nyamuk yang sudah ber-wolbachia.
"Ember akan diletakan setiap 75 meter di daerah yang kasusnya tinggi.
Harapannya, selama enam bulan hingga satu tahun sudah berkembangbiak banyak dan bisa menekan kasus DBD," paparnya.
Metode ini, lanjut Hakam, akan dilakukan terutama di wilayah-wilayah yang memiliki angka kasus cukup tinggi.
Baca juga: Dinkes Kota Semarang Minta Warga Waspadai DBD. Januari-15 Juli 2022 Renggut 23 Nyawa
Di Kota Semarang, beberapa wilayah yang memiliki kasus DBD tinggi yaitu Tembalang, Banyumanik, dan Ngaliyan.
Cara ini sudah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan di Bantul dan Sleman.
Hasilnya, kasus DBD turun hingga 77 persen dan angka kasus yang dirawat di rumah sakit juga turun 88 persen.