Sekeluarga Meninggal di Magelang
Kerabat Enggan Jenguk DDS, Minta Pembunuh Tiga Anggota Keluarga di Magelang Dihukum Setimpal
Keluarga besar Abas Ashar dan Heri Riyani benar-benar terpukul dengan tragedi pembunuhan yang dilakukan oleh anak mereka sendiri, DDS.
TRIBUNBANYUMAS.COM, MAGELANG - Keluarga besar Abas Ashar dan Heri Riyani benar-benar terpukul dengan tragedi pembunuhan yang dilakukan oleh anak mereka sendiri Dhio Daffa Syadilla alias DDS.
DDS diketahui tega meracuni ayah, ibu, dan kakak kandung Dhea Chairunisa hingga tewas di Mertoyudan, Magelang, pada Senin (28/11/2022).
DDS, pemuda berusia dua puluh dua tahun itu memasukkan racun sianida dan racun arsenik ke dalam minuman keluarganya.

Racun itulah yang menewaskan tiga orang anggota keluarganya.
Atas kejadian ini, pihak keluarga meminta agar tersangka dihukum setimpal dengan perbuatannya.
Permintaan itu disampaikan oleh Agus Kustiardo yakni kakak kandung dari korban Heri Riyani saat dihubungi Tribunjogja.com melalui sambungan telepon pada Senin (05/12/2022) malam.
Baca juga: Tersangka DDS Beli Racun Arsenik dan Sianida Pakai Uang dari Orangtua untuk Bunuh Keluarganya
Baca juga: TAKARAN Racun yang Diberikan DDS untuk Ayah, Ibu dan Kakak Kandungnya Hingga Tewas Seketika
Baca juga: TERUNGKAP Sifat DDS yang Sebenarnya, Tak Disangka Tega Meracuni Keluarganya Hingga Tewas
"Kami dari dua pihak keluarga, baik dari keluarga besar Almarhum Pak Abas yang di Jogja serta keluarga adik saya Almarhumah Heri Riyani di Magelang sudah berembuk kemarin malam tepat tujuh hari kepergian mereka," kata Agus.
"Kami sepakat menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada pihak berwajib, sudah kami relakan," tambah Agus.
Agus pun meminta agar DDS dihukum setimpal dengan apa yang dilakukannya.
"Dari kami dua pihak keluarga tidak ada pembelaan untuk tersangka. ( DDS) harus menjalani hukuman, orang melanggar hukum mau seenaknya tidak bisa," kata Agus.
Agus menambahkan hingga saat ini pihaknya masih menyimpan kesedihan yang dalam atas kepergian para korban.
Bahkan, masih belum menyangka para korban yang dikenalnya orang baik itu sudah pergi untuk selama-lamanya.
"Masih merasa kehilangan kesedihan masih ada. Masih terpukul semua kami di sini. Sedih-sedih, ibaratnya sudah jatuh tertimpa tangga lagi. Siapapun pasti akan miris dengan kejadian ini,"ujarnya dengan suara lirih menahan tangis.
Ia pun mengingat kembali kejadian tragis itu. Tak pernah terbayangkan olehnya bahwa keponakannya sendirilah dalang dari pembunuhan sadis ini.