Gunung Semeru Erupsi
Panik, Warga Candipuro Bergegas Lari saat Semeru Erupsi. BNPB Catat Ada 1979 Pengungsi di 11 Lokasi
Hampir 2000 warga mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru, Minggu (4/12/2022). Mereka mengungsi di 11 titik pengungsian.
TRIBUNBANYUMAS.COM, LUMAJANG - Hampir 2000 warga mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru, Minggu (4/12/2022).
Bahkan, banyak dari mereka mengungsi tanpa persiapan lantaran trauma dampak letusan Gunung Semeru, tahun lalu.
Fatini (40), warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, bergegas menuju tempat aman bersama warga saat Semeru erupsi, sekitar pukul 02.40 dini hari.
Bersama ratusan warga lain, Fatini memilih mengungsi di Balai Desa Candipuro, Kecamatan Candipuro.
"Langsung menuju tempat paling aman, kemudian bersama-sama menyelematkan diri," ujar Fatini ketika ditemui di lokasi pengungsian.
Baca juga: Jarak Luncuran Guguran Awan Panas Gunung Semeru Makin Panjang, 93 Warga Candipuro Diungsikan
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru Diprediksi Picu Tsunami di Okinawa, Jepang Keluarkan Peringatan Dini
Fatini mengaku trauma dengan peristiwa erupsi yang kembali terjadi setelah sebelumnya terjadi pada Desember 2021.
"Ketika dengar kabar ada erupsi, langsung tidak bisa mikir apa-apa, pokoknya selamat saja. Saya hanya membawa dompet dan langsung mengajak suami dan 2 anak saya menyelamatkan diri," bebernya.
Sementara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, ada 1979 jiwan yang kini mengungsi di 11 titik pengungsian.
Dikutip dari laman bpnpg.go.id, sebarang pengungsi tersebut rinciannya, 266 jiwa mengungsi di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip, dan 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip.
Kemudian, 131 jiwa di Balai Desa Penanggal, 52 jiwa di Pos Gunung Sawur, 216 jiwa di Balai Desa Pasirian, 150 jiwa di Lapangan Candipuro, 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro, dan sisanya di SMPN 2 Pronojiwo.
Sementara, wilayah yang terdampak awan panas guguran Gunung Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro, dan Desa Pasirian di Desa Pasirian.
Hingga siaran pers ini diterbitkan, belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa.
Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Lumajang, Basarnas, TNI, Polri, relawan, dan lintas instansi terkait terus melakukan upaya penyelamatan, pencarian dan evakuasi.
BNPB juga telah membagikan masker untuk mengurangi dampak risiko kesehatan warga akibat abu vulkanik, yakni 10.000 lembar masker kain, 10.000 lembar masker medis, dan 4.000 masker anak.
Sementara itu, pendirian dapur umum sedang dalam proses oleh PMI dan Dinas Sosial.
Status Tanggap Darurat
Bupati Lumajang Thoriqul Haq menegaskan, akan memberlakukan status tanggap darurat selama 14 hari.
"Kami masih berfokus pada penanganan bencana. Pendirian dapur umum juga sedang didirkan di sejumlah titik termasuk Desa Penanggal ini," ungkap Thoriq.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi Lagi, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Sepanjang Besuk Kobokan
Baca juga: Relawan Banjarnegara Kembali ke Lumajang, Bikin 16 MCK dan Sanitasi Warga Terdampak Erupsi Semeru
Thoriq mengatakan pihaknya masih akan terus melakukan pemantauan di sejumlah titik terdampak.
"Saya mau ke Kajar Kuning sebentar lagi," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Gunung Semeru mengalami erupsi, Minggu dini hari.
Sejak pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB, aktivitas kegempaan terekam sebanyak delapan kali gempa letusan, satu kali gempa awan panas guguran.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) telah menyatakan status Gunung Semeru dinaikkan dari Level 3 atau Siaga menjadi Level 4 atau Awas terhitung mulai pukul 12.00 WIB. (*)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul UPDATE Jumlah Korban Erupsi Gunung Semeru 1979 Orang Mengungsi, Berikut Daftar Titik Pengungsian.
Baca juga: Bus Wisata Rombongan Warga Manyaran Kota Semarang Terjun ke Jurang Sarangan Magetan, 7 Orang Tewas
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Maaf ke Warga Yogya dan Solo jika Pernikahan Kaesang-Erina Ganggu Lalu Lintas
Baca juga: Kapten Pilot Belum Ditemukan, Pencarian Helikopter Polri yang Jatuh di Belitung Timur Diperpanjang
Baca juga: Warga Daleman Kabupaten Semarang Datangi Sendang Tlogo, Gelar Bersih-bersih Ucapan Syukur Panen