Berita Semarang
Objek Wisata Mangrove Edupark Tambakrejo, Sabuk Hijau Terakhir Pesisir Kota Semarang
Objek Wisata Mangrove Edupark Tambakrejo, Tanjung Mas, menjadi semacam sabuk hijau terakhir di pesisir Kota Semarang untuk mencegah dari abrasi & rob.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: mamdukh adi priyanto
Zazid mengajak berkeliling di jogging track yang dibuat oleh kelompok nelayan pencinta lingkungan yakni Kelompok Cinta Alam Magrove Asri dan Rimbun (Camar) Tambakrejo, Tanjung Mas.
Jogging track itu terbuat dari bambu dengan panjang 350 meter yang melingkari area hutan mangrove.
Luasan mangrove itu sendiri 2,5 hektare, namun tidak semuanya dilintasi jalur tersebut.
Baca juga: 13 WNA Dideportasi ke Negara Asal, Kantor Imigrasi Semarang: Overstay Lebih dari 60 Hari
Di sela menyusuri jogging track, pengunjung dapat melihat beberapa bagian, seperti saung Rhizopora, saung Avicennia, Pojok ekspresi, hingga suaka burung.
"Kami buat jogging track ini Agustus 2019 lalu diresmikan 19 November habis itu pandemi Covid-19," katanya.
Pembukaan tempat wisata yang dibarengi Covid-19 menyebabkan tingkat kunjungan Mangrove Edupark Tambakrejo tidak terlalu menggembirakan.
Namun kondisi sekarang mulai menggeliat dengan tingkat kunjungan sampai 200an selama tahun ini.
"Tingkat kunjungan masih didominasi peneliti, akademisi, pelajar secara persentase sampai 70 persen, sisanya baru masyarakat umum yang benar-benar mau wisata," katanya.
Ia menyebut, Mangrove Edupark Tambakrejo menjadi tujuan para peneliti di bidang pesisir atau magrove baik dari dalam maupun luar negeri.
Sejumlah peneliti luar negeri yang pernah melakukan penelitian di tempat itu yakni dari Prancis, Jepang, Amerika, Cina dan negara lainnya.
"Iya, mereka mayoritas melakukan penelitian soal magrove," bebernya.
Selain disuguhkan dengan panorama pesisir dan hutan mangrove tempat itu juga sebagai edukasi terhadap masyarakat untuk menjaga lingkungan pesisir.
Baca juga: Alot, Pembahasan Besaran UMK Kota Semarang Belum Temui Titik Temu
Sebab upaya nelayan pesisir untuk menangkal ancaman abrasi sangat tidak mudah.
"Ya kami terus berupaya menjaga hutan mangrove yang tersisa ini, demi penghijauan dan menangkal laju abrasi sekaligus menjaga ekosistem alam pesisir," ungkapnya.
Wisatawan asal Bekasi, Iman mengaku, terpukau adanya lokasi hutan magrove di pesisir Semarang.