Berita Semarang

Objek Wisata Mangrove Edupark Tambakrejo, Sabuk Hijau Terakhir Pesisir Kota Semarang

Objek Wisata Mangrove Edupark Tambakrejo, Tanjung Mas, menjadi semacam sabuk hijau terakhir di pesisir Kota Semarang untuk mencegah dari abrasi & rob.

Iwan Arifianto/TribunBanyumas.com
Pemandu Wisata Mangrove Edupark Tambakrejo Tanjung Mas, Kota Semarang, Zazid (48) menjelaskan kondisi seluk beluk hutan mangrove di lokasi itu kepada wisatawan asal Bekasi. Objek Wisata Mangrove Edupark Tambakrejo, Tanjung Mas, menjadi semacam sabuk hijau terakhir di pesisir Kota Semarang untuk mencegah dari abrasi dan rob. 

Zazid mengajak berkeliling di jogging track yang dibuat oleh kelompok nelayan pencinta lingkungan yakni Kelompok Cinta Alam Magrove Asri dan Rimbun (Camar) Tambakrejo, Tanjung Mas.

Jogging track itu terbuat dari bambu dengan panjang 350 meter yang melingkari area hutan mangrove.

Luasan mangrove itu sendiri  2,5 hektare, namun tidak semuanya dilintasi jalur tersebut.

Baca juga: 13 WNA Dideportasi ke Negara Asal, Kantor Imigrasi Semarang: Overstay Lebih dari 60 Hari

Di sela menyusuri jogging track, pengunjung dapat melihat beberapa bagian, seperti saung Rhizopora, saung Avicennia, Pojok ekspresi, hingga suaka burung.

"Kami buat jogging track ini Agustus 2019 lalu diresmikan 19 November habis itu pandemi Covid-19," katanya.

Pembukaan tempat wisata yang dibarengi Covid-19 menyebabkan tingkat kunjungan Mangrove Edupark Tambakrejo tidak terlalu menggembirakan.

Namun kondisi sekarang mulai menggeliat dengan tingkat kunjungan sampai 200an selama tahun ini.

"Tingkat kunjungan  masih didominasi peneliti, akademisi, pelajar secara persentase sampai 70 persen, sisanya baru masyarakat umum yang benar-benar mau wisata," katanya.

Ia menyebut, Mangrove Edupark Tambakrejo menjadi tujuan para peneliti di bidang pesisir atau magrove baik dari dalam  maupun luar negeri.

Sejumlah peneliti luar negeri yang pernah melakukan penelitian di tempat itu yakni dari Prancis, Jepang, Amerika, Cina dan negara lainnya.

"Iya, mereka mayoritas melakukan penelitian soal magrove," bebernya.

Selain disuguhkan dengan panorama pesisir dan hutan mangrove tempat itu juga sebagai edukasi terhadap masyarakat untuk menjaga lingkungan pesisir.

Baca juga: Alot, Pembahasan Besaran UMK Kota Semarang Belum Temui Titik Temu

Sebab upaya nelayan pesisir untuk menangkal ancaman abrasi sangat tidak mudah.

"Ya kami terus berupaya menjaga hutan mangrove yang tersisa ini, demi penghijauan dan menangkal laju abrasi sekaligus menjaga ekosistem alam pesisir," ungkapnya. 

Wisatawan asal Bekasi, Iman mengaku, terpukau adanya lokasi hutan magrove di pesisir Semarang

Halaman
123
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Memulai Sebuah Purwokerto

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved