Berita Kudus

Tetap Bisa Dilewati saat Musim Hujan, Jembatan di Sungai Wulan Demak-Kudus Kini Jadi Apung

Jembatan kayu di atas Sungai Wulan, penghubung Demak-Kudus kini disulap jadi jembatan apung. Kini, warga bisa lewat meski musim hujan.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/RIFQI GOZALI
Proses pembuatan jembatan apung penghubung antara Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kudus; dengan Desa Kedungwaru, Karanganyar, Demak, masih berlangsung, Senin (28/11/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Jembatan kayu di atas Sungai Wulang, penghubung Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kudus; dengan Desa Kedungwaru, Kecamatan Karanganyar, Demak; kini berubah wujud jadi jembatan apung.

Perubahan ini bertujuan agar jembatan tetap dapat digunakan saat debit air Sungai Wulan meningkat akibat hujan.

Perubahan bentuk jembatan ini dibiayai investor swasta.

Informasi yang diterima, investor yang bersedia membangun jembatan kayu menjadi jembatan apung adalah CV Trisula Japung dari Bumiayu Brebes.

Baca juga: Menantang Maut! Pemotor di Demak Harus Lewat Jembatan Bambu Demi Perpendek Jarak Tempuh 20 Km

Baca juga: Terdampak Tol Semarang-Demak, Warga Pulosari Minta Ganjar Bantu Solusi Ganti Rugi yang Belum Dibayar

Terhitung, sudah sekitar dua pekan ini proses pembuatan jembatan apung berlangsung.

Pantauan di lapangan, Senin (28/11/2022), pembuatan jembatan apung masih belum rampung.

Material jembatan sebagian besar dari kayu.

Di bawah rangkaian jembatan kayu terdapat drum agar jembatan tetap mengapung di atas permukaan air.

Sementara, ada bentangan tali yang dikaitkan ke badan jembatan untuk menahan derasnya aliran sungai.

Lebar jembatan tersebut sekira 2,5 meter.

Sementara, panjang jembatan membentang di atas lebar sungai, sekitar 100 meter.

Sebelumnya, jembatan tersebut berupa jembatan kayu biasa.

Jembatan itu menjadi akses favorit sebagian masyarakat Demak yang hendak ke Kudus, atau sebaliknya.

Umumnya, mereka yang melintas adalah buruh pabrik dari Demak yang bekerja di Kudus.

Jembatan tersebut sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Ada warga yang mengelolanya.

Bagi setiap warga yang menyeberang sungai melalui jembatan tersebut, dikenai tarif Rp2 ribu.

Hanya saja, jembatan kayu itu bakal hanyut dan hilang saat musim hujan tiba karena diterjang derasnya aliran Sungai Wulan.

Kini, dengan adanya jembatan apung, diharapkan bisa dilewati, baik siang maupun malam, baik musim kemarau atau hujan.

"Biasanya, kalau musim begini, (jembatan kayu) hanyut karena diterjang aliran sungai," kata Kepala Desa Setrokalangan, Didik Handono.

Baca juga: Dua Warga Lumajang Tawarkan Jasa Prostitusi di Kudus, Gaet Pelanggan Gunakan Aplikasi Michat

Baca juga: Ratusan Bungkus Nasi Dibagikan Warga Piji Wetan Kudus di Festival Pager Mangkok, Ini Maknanya

Didik mengatakan, investor yang kini menyulap jembatan kayu biasa menjadi jembatan apung telah berkomunikasi dengan warga yang mengelola jembatan sebelumnya.

Bagaimanapun, jembatan itu menjadi salah satu tumpuan hidup bagi sebagian warga.

"Kalau lewat jalur biasa, harus memutar sampai sekitar 15 kilometer," kata Didik.

Informasi yang didapat Didik, investor tersebut memang acap membangun jembatan apung serupa. Ini merupakan jembatan apung ke-17 yang dibuat.

"Informasinya, ini jembatan ke-17 yang dibuat. Semuanya di Jawa. Ada yang di sungai ada pula yang di danau," kata dia.

Jembatan apung nantinya bakal dilengkapi lampu penerangan. Alhasil, walaupun malam hari, jembatan bakal tetap bisa dilintasi.

"Kalau memang prospek untuk wisata, bisa dikelola nantinya," katanya. (*)

Baca juga: Dukung Ganjar Nyapres 2024, Warga Bergas Semarang Gelar Deklarasi di Tengah Pentas Kuda Lumping

Baca juga: Cekcok Suami Istri di Batang Berakhir Penembakan. Peluru Airsoft Gun Bersarang di Tengkuk Istri

Baca juga: TOP! Desa Giyanti Wonosobo Raih Juara Desa Wisata Kategori Seni Budaya

Baca juga: Jadi Tersangka KPK, Gazalba Saleh Belum Dinonaktifkan sebagai Hakim Agung. Begini Penjelasan MA

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved