Muktamar Muhammadiyah
Jokowi: Seharusnya Saya Masih di KTT APEC Thailand, Tapi Saya Lebih Respek Muhammadiyah dan Aisyiyah
Presiden Jokowi seharusnya masih mengikuti rangkaian acara KTT APEC di Thailand. Namun, ia lebih memilih datang ke Muktamar Muhammadiyah di Solo.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUNBANYUMAS.COM, SOLO - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan bahwa dirinya seharusnya masih mengikuti rangkaian acara KTT APEC di Thailand.
Namun, karena rasa respek kepada Muhammadiyah dan Aisyiyah, ia lebih memilih datang d pembukaan Muktamar ke-48 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/11/2022).
"Tadi malam saya berada di Bangkok (Thailand), sampai di Kota Solo jam 11 malam.
Seharusnya saya ikut KTT APEC di Thailand sampai selesai, tetapi hormat saya, respek terhadap undangan Muhammadiyah dan Aisyiyah maka saya pulang duluan meninggalkan pemimpin negara yang lain supaya saya dapat bertemu dengan bapak ibu semua," jelasnya saat pembukaan Muktamar Muhammadiyah, Sabtu.
Baca juga: Meriahkan Muktamar ke-48, UMP Buka Pendaftaran On The Spot Kedokteran

Jokowi menyampaikan, setelah berada di luar negeri selama 4 hari, dia bersama ibu negara langsung ke Bali 3 hari.
Bahkan dua hari lalu ke Bangkok.
"Saya senang merasa terhormat bisa hadir di Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Alhamdulilah saya dan Ibu Iriana bisa bersilaturahmi dengan bapak ibu semua," ucap Jokowi.
Ia menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya untuk Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Baca juga: Pengunjung Padati Stan UMP di De Tjolomadoe, Meriahkan Muktamar Muhammadiyah
Penghargaan tersebut Jokowi sampaikan karena peran luar dan biasa besar Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam penanganan Covid-19 dalam 3 tahun terakhir.
Presiden berterima kasih kepada Muhammadiyah dan Aisyiyah sangat aktif membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19 dalam 3 tahun terakhir.
Sebagai informasi, Muhammadiyah memiliki 120 RS PKU dan 235 klinik kesehatan yang aktif menjalankan pengobatan dan vaksinasi selama pandemi.
Sehingga, Indonesia berhasil menjadi salah satu negara di dunia yang mampu menangani Covid lebih cepat dari banyak negara-negara di dunia lainnya.
Baca juga: Meriahkan Muktamar Ke-48, UMP Pamerkan Berbagai Inovasi, dan Lomba Video
Sementara itu pemerintah telah menyuntikkan vaksinasi Covid-19 paling banyak nomer tiga di dunia.
Dengan jumlah lebih dari 440 juta dosis vaksin.