Pemilu 2024

Pengamat: Meski 'Jawa Adalah Kunci' pada Pemilu 2024, Namun Semua Warga Negara Berhak Jadi Presiden

Calon presiden luar pulau Jawa mendapat tantangan pada pemilu 2024 mendatang.

Editor: Pujiono JS
TRIBUN MAKASSAR
Diskusi Program Memilih Damai dengan tema "Masihkah Berlaku The Iron Law of Indonesia Politics 'Jawa Adalah Kunci' Pada Pemilu 2024?" Diskusi yang digelar di Aula Prof Syukur Abdullah, FISIP Universitas Hasanuddin, Makassar pada Senin (14/11/2022). 

Iqbal mewanti-wanti masyarakat soal politik sumbu pendek seringkali menjangkiti masyarakat Indonesia jelang Pemilu 2024.

"Kita kenal dengan istilah politik sumbu pendek. Begitu ada sesuatu langsung meledak, nanti baru dipikir ternyata salah. Yang paling penting, jangan sampai Pemilu atau Pilpres membuat garis sangat panjang dan lama," katanya.

Ia menjelaskan bangsa Indonesia sudah punya pengalaman pada Pemilu 2019.

“Ada dulu cebong dan kampret itu jangan sampai kembali lagi di Pemilu 2024,” katanya.

Iqbal menganggap Jawa adalah Kunci adalah realitas sosial.

“Tapi prinsip kita selama ini adalah harmoni. Kalau presidennya kebetulan lahir di Jawa, tapi presidennya diharapkan kebetulan lahir di timur,” ujarnya.

Sehingga, Iqbal pun setuju dengan pasangan pelangi.

“Karena keharmonisan dalam politik akan berefek ke dimensi lain. Saya melihat isu Jawa adalah Kunci adalah bagian dari diskursus politik supaya anak muda tak alergi dengan politik,” katanya.

Dalam akhir pemaparannya, dalam Pemilu 2024 ada dua kondisi yakni ideal dan realistik.

“Dalam kondisi ideal, kita semua punya hak yang sama untuk menjadi presiden. Tapi dalam kondisi realitas, kita juga harus memahami satu kesatuan yang utuh,” katanya.(faqih imtiyaaz/wahyudin tamrin/hasim arfah)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved