Kasus Ginjal Akut Misterius

Mayoritas Kasus Gagal Ginjal Anak Diketahui saat Stadium 3, Kematian Terbanyak Usia 1-5 Tahun

Kementerian Kesehatan menyatakan, kasus gagal ginjal pada anak terbanyak terdeteksi setelah memasuki fase stadium tiga.

Editor: rika irawati
UNSPLASH/ROBINA WEERMEIJER
Ilustrasi Ginjal. Kementerian Kesehatan mencatat, 58 persen kasus gagal ginjal pada anak diketahui setelah stadium 3. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan menyatakan, kasus gagal ginjal pada anak terbanyak terdeteksi setelah memasuki fase stadium tiga.

Tercatat, ada 58 persen kasus pada stadium tiga.

Sementara, kasus kematian akibat gagal ginjal paling banyak terjadi pada usia 1-5 tahun.

Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Muhammad Syahril.

Syahril mengungkapkan, pada kasus stadium 3, pasien bisa diobati.

Baca juga: Tak Ada Penambahan Baru Kasus Gagal Ginjal Akut Sejak 6 November 2022, 102 Pasien Sembuh Total

Baca juga: Pascapenarikan 5 Obat Sirop, Menkes Ungkap Kasus Gagal Ginjal Akut Turun Drastis

Namun, dengan catatatan, dalam kondisi belum betul-betul menjadi stadium yang sangat berat.

"Kalau stadium 1 dan 2, kemungkinan besar semuanya bisa diselamatkan," ungkapnya dalam keterangan resmi, dikutip dari Tribunenws, Jumat (11/11/2022).

Di sisi lain, pelarangan pemakaian obat sirop di Puskesmas, tenaga kesehatan, dan penjualan di apotek, kata Syahril, menunjukkan efek penurunan kasus.

Bahkan, sejak awal bulan, hingga per 6 November, tidak ada penambahan kasus gangguan ginjal akut.

Apalagi, Kemenkes telah mendatangkan antidotum sehingga pasien-pasien yang sedang dirawat di rumah sakit mengalami perbaikan signifikan.

"Dan banyak yang sembuh," imbuh Syahril.

Baca juga: Vape Ternyata Gunakan Zat Pelarut DG dan EG, Bisa Sebabkan Gagal Ginjal Akut

Baca juga: Sebaran 241 Kasus Gangguan Ginjal Akut di Seluruh Indonesia, di Jateng Ada 5 Kasus

Kementerian Kesehatan juga terus menekan angka kematian dengan memberikan antidotum fomepizole sebagai bagian dari terapi pengobatan pasien.

Sebagai informasi, pemerintah mendatangkan ratusan vial obat antidotum yaitu fomepizole injeksi, dari Singapura, Australia, Kanada, dan Jepang.

Sebanyak 200 vial antidotum fomepizole juga sudah didistribusikan ke 41 rumah sakit di 34 Provinsi di Indonesia. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mayoritas Kematian Akibat Gangguan Ginjal Akut Terjadi Pada Usia 1-5 Tahun.

Baca juga: Makin Mudah Urus Perizinan di Cilacap, Terdapat 180 Layanan di Mal Pelayanan Publik, Ada 26 Instansi

Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini, Jumat 11 November 2022. Terus Meroket

Baca juga: Wagub Maluku Utara Belajar Sistem Pemerintahan Berbasis Ekonomi dari Gubernur Ganjar

Baca juga: Pembukaan Jembatan Wonokerto Demak Ditunda: Masih Berisiko!

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved