Kasus Ginjal Akut Misterius
Kelebihan Garam Menyebabkan Fungsi Ginjal Buruk. Begini Aturan Konsumsi Garam pada Anak
Selain kerusakan pada ginjal, kelebihan garam dapat mengakibatkan darah tinggi yang bisa lebih kuat terhadap usia bayi daripada orang dewasa.
Penulis: Andra Prabasari | Editor: Pujiono JS
TRIBUNBANYUMAS.COM- Pemberian garam berlebih pada anak bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan, terutama pada ginjal.
Terlalu sering mengonsumsi makanan asin dapat memengaruhi fungsi ginjal bagi anak terutama pada bayi yang belum sempurna.
Ginjal yang masih belum matang tersebut belum bisa menyaring kelebihan garam secara efisien dibanding ginjal orang dewasa.
Baca juga: Sebaran 241 Kasus Gangguan Ginjal Akut di Seluruh Indonesia, di Jateng Ada 5 Kasus
Baca juga: RI Beli Obat Gagal Ginjal Fomepizole dari Singapura Rp16 Juta Per Vial, Beli 200 Vial
Baca juga: Tips agar Anak Rutin Mengonsumsi Air Putih, Supaya Ginjal Tetap Sehat
Akibatnya anak yang terlalu banyak makan kandungan garam tinggi dapat merusak ginjal.
Selain kerusakan pada ginjal, kelebihan garam dapat mengakibatkan darah tinggi yang bisa lebih kuat terhadap usia bayi daripada orang dewasa.
Pada akhirnya dengan mempunyai darah tinggi di usia anak-anak dan remaja, kemudian akan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung di kemudian hari hingga kematian.
Untuk itu orang tua diharapkan bisa memberi takaran garam bagi anak agar tidak kelebihan konsumsi garam.
Jumlah maksimum garam yang disarankan untuk usia bayi dan anak-anak antara lain:
1. Bayi usia 6 – 12 bulan
Pada usia tersebut disarankan untuk diberikan takaran garam kurang dari 1 gram sehari.
1 sdt garam mengandung 2.000 gram.
2. Usia 1 – 3 tahun
Konsumsi dengan usia tersebut disarankan diberikan garam 2 gram sehari.
3. Usia 4 – 6 tahun
Sekitar 3 gram sehari, atau setara dengan 1,2 gram natrium .