Berita Purbalingga
Menginspirasi! Pemuda asal Mrebet Purbalingga Raih Penghargaan TOYP 2022 atas Gerakan Anak Muda Desa
Hardika Dwi Hermawan (30), pemuda asal Desa Cipaku, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, meraih penghargaan TOYP In Inonesia 2022.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Hardika Dwi Hermawan (30), pemuda asal Desa Cipaku, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, meraih penghargaan Ten Outstanding Young Person (TOYP) In Indonesia 2022.
Pemuda kelahiran 21 Agustus 1992 ini, menjadi pemenang kategori Voluntary Leadership atau Kepemimpinan Kemanusiaan dan Voluntarism.
TOYP merupakan penghargaan dari Junior Chamber International (JCI) yang diberikan kepada mereka yang punya integritas dan dedikasi terhadap isu anak muda, kemanusiaan, dan kesukarelawanan bagi pengembangan desa.
Sementara JCI, merupakan organisasi pemuda non-politik dan non-sektarian, bagian dari organisasi kepemudaan internasional terbesar di dunia yang berafiliasi pada PBB.
Penghargaan diserahkan dalam acara Malam Penganugerahan 10 Pemuda Luar Biasa Indonesia (TOYP) Tahun 2022 di Hotel Royal Ambarukmo, Sabtu (8/10/2022).
Hardika terpilih atas dedikasi dalam mengembangkan sosial dan gerakan di akar rumput (social and grassroot movements).
Baca juga: Pembangunan Kampus II UIN Saizu Purbalingga Dimulai, 5 Gedung Mulai Dibangun di Jalan MT Haryono
Baca juga: Sementara Masih Belajar di Ruko, SMK Negeri 1 Karangjambu Purbalingga Bakal Direlokasi
Hardika mendirikan dan mengembangkan Yayasan Desamind Indonesia Foundation (DIF), rekanan bagi masyarakat desa di bidang pendidikan dan sosial (kemanusiaan, ekonomi, dan lingkungan).
"Yayasan ini saya dirikan bersama empat teman."
"Sekarang, sudah menjangkau lebih dari 15 ribu masyarakat desa di seluruh Indonesia."
"Dan memiliki chapter-chapter di berbagai penjuru tanah air," ujar Hardika, dalam rilis, Kamis (13/10/2022).
Hardika kini menjadi Dosen Pendidikan Teknik Informatika dan Kepala Bagian Perpustakaan dan Pusat Layanan Digital, UMS.
Menurutnya, masa depan suatu desa ada pada anak muda.
Mantan penerima beasiswa penuh luar negeri dari Pemerintah Indonesia ini berharap, bisa terus mengajak dan memberdayakan anak muda menjadi cahaya bagi desa masing-masing.
"Jadi, tidak hanya bisa menjadi aktivis di kampus tapi juga menjadi aktivis di desa," katanya.
Melalui program-program yang dikembangkan di yayasan DIF, Hardika berharap dapat menjadi jembatan bagi banyak muda.