Tips Kesehatan

Dampak Kekerasan Terhadap Anak dan Cara Orang Tua Membantu Anak Menghadapi Trauma

Menurut(WHO)kekerasan terhadap anak adalah perbuatan penganiayaan atau perlakuan secara emosi, seksual, dan eksploitasi untuk kepentingan satu pihak

Penulis: Andra Prabasari | Editor: Pujiono JS
THERAPYCENTER
Menurut World Health Organization (WHO) kekerasan terhadap anak adalah perbuatan penganiayaan atau perlakuan secara emosi, seksual, dan eksploitasi untuk kepentingan pihak tertentu. 

Dikutip dari Womenshealth, anak yang tinggal dalam kekerasan dalam rumah tangga memiliki resiko yang besar mengulang siklus hubungan kekerasan yang sama seperti apa yang pernah ia alami.

Kemungkinan besar anak menjadi saksi atau korban kekersan akan mengalami masalah mental seperti derpesi atau stress yang berkepanjangan akibat dari trauma yang pernah ia alami bahkan hingga dewasa.

4. Perilaku yang Tidak Wajar

Anak yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga juga memiliki resiko tumbuh dengan perilaku yang tidak wajar, sehingga anak bisa melampiaskan perilaku yang ia adapatkan di dalam rumah.

Perilaku yang tidak wajar tersebut diantaranya adalah sering berbohong, mencuri, berkelahi hingga gemar melakukan bullying di lingkungan sekolah bahkan bermain, karena pola interkasi sosial yang buruk.

5. Masalah Makan dan Tidur

Jika anak dalam usia batita dan menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga sang anak akan menangis sejadi-jadinya dalam momen tertentu.

Hal ini menyebabkan batita akan mengalami masalah pada pola makan dan tidur yang sulit untuk diubah, sehingga penting bagi orang tua untuk memberikan perlindungan kepada sang anak.

Namun ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam menghadapi trauma pada anak tersebut antara lain:

1. Jauhkan anak dari tempat kekerasan terjadi

Jika berada di tempat kejadian perkara akan memancing ingatan dan emosi anak. Ini akan memperparah trauma pada diri anak.

Cara ini bisa dilakukan oleh orang tua dengan mengindari atau menjauhkan anak di tempat kejadian.

2. Berikan rasa aman

Ketika anak mengalami suatu trauma, perihal yang dirasakan adalah lingkungannya terasa tidak aman. Pembangunan rasa aman inilah yang perlu diperhatikan sejak awal oleh orangtua.

Rasa aman ditunjukkan melalui perhatian dan kasih sayang yang diberikan oleh orang tua. Pastikan Anda selalu ada untuknya dan berikan pengertian bahwa semuanya akan baik-baik saja. Dengan begitu, kecemasan pada diri anak dapat berkurang dan meredakan traumanya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved