Haji dan Umrah

Vaksin Meningitis Langka, Ribuan Calon Jemaah Umrah Terancam Gagal ke Tanah Suci

Ribuan calon jemaah umrah terancam gagal ke tanah suci akibat kelangkaan vaksin meningitis.

Editor: rika irawati
TRIBUNNEWS.COM/ISTIMEWA/FX ISMANTO
ILUSTRASI. Pelepasan keberangkatan perdana jamaan umrah di masa pandemi setelah sebelumnya dihentikan sementara di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. Ribuan jemaah umrah Indonesia terancam gagal berangkat ke Tanah Suci akibat kelangkaan vaksin meningitis. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA – Ribuan calon jemaah umrah terancam gagal ke tanah suci akibat kelangkaan vaksin meningitis.

Terkait kondisi ini, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) Firman M Nur meminta pemerintah mengambil langkah cepat.

Firman mengatakan, kelangkaan vaksin meningitis dan International Certificate of Vaccination (ICV) atau lebih dikenal dengan buku kuning merupakan kejadian luar biasa.

Apalagi, beberapa Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di banyak yang menutup sementara layanan vaksin meningitis.

Padahal, vaksinasi meningitis menjadi syarat utama calon jemaah umrah dapat berangkat ke Tanah Suci.

Baca juga: Pemohon Paspor untuk Haji dan Umrah Meningkat, Kantor Imigrasi Pemalang Buka Lagi Layanan Keliling

Baca juga: Bertemu Bupati Tiwi, Kemenag Purbalingga Minta Tanah Hibah untuk Layanan Haji dan Umrah Terpadu

Firman pun mendesak pemerintah segera mengambil keputusan. Jika tak mampu menyediakan vaksin meningitis, pemerintah diminta tak memaksakan diri menerapkan regulasi wajib vaksin meningitis kepada calon jemaah umrah.

Pihaknya meminta pemerintah memberikan diskresi dan relaksasi bagi jemaah yang belum vaksin meningitis karena tidak tersedianya vaksin.

"Ini warning buat pemerintah kita. Krisis vaksin ini berakibat kegagalan keberangkatan jemaah umrah," kata Firman di Jakarta, Jumat (23/9/2022).

Firman mencontohkan, gagalnya jemaah berangkat umrah karena vaksinasi meningitis sudah terjadi di Juanda-Surabaya, beberapa waktu lalu.

"Itu kejadian sebelum vaksin meningitis langka, apalagi sekarang vaksin meningitis tidak tersedia. Pemerintah tidak mampu menyediakan vaksin yang dibutuhkan masyarakat yang mau ibadah," ujarnya.

Bahkan, akibat krisis vaksin dan buku kuning ini, sejumlah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) menutup sementara layanan vaksinasi meningitis.

Satu di antaranya, KKP Kelas I Soekarno-Hatta yang mengumumkan tutup sementara sampai batas waktu yang tidak dapat ditentukan.

Hal yang sama dilakukan oleh KKP Kelas II Pekanbaru.

Firman menegaskan, pemerintah Arab Saudi sendiri, dalam pelaksanaan di lapangan, sudah melonggarkan penerapan aturan ini. Bahkan, sudah tidak ada lagi pemeriksaan terkait vaksin meningitis.

Karena memang sudah tidak menjadi concern pemerintah Saudi saat menerima jemaah umrah.

"Ini sesuatu yang dipaksakan, padahal di Saudi sudah tidak menjadi concern utama. Sebaiknya, pemerintah memberikan diskresi dan relaksasi atau kelonggaran bagi jemaah umrah yang belum vaksin meningitis karena tidak tersedianya vaksin meningitis," ujar Firman.

Baca juga: Kabar Baik! Jemaah Haji dan Umrah Tak Perlu Lagi Karantina dan Tes PCR di Arab Saudi

Baca juga: Kantor Imigrasi Semarang Buka Layanan Pembuatan Paspor di MPP Kudus, Diserbu Calon Jemaah Umrah

Hal senada diungkap Ketua Bidang Kesehatan AMPHURI dr Endy Astiwara.

Menurut Endy, pembatalan keberangkatan jemaah umrah akibat krisis vaksin meningitis akan berdampak luas.

Pasalnya, hotel dan tiket transportasi untuk mereka telah dipesan.

Calon jemaah umrah yang bekerja juga telah mengajukan cuti kepada instansi.

"Akan tetapi, semua ini kandas hanya karena pemerintah tidak dapat melakukan tugas menyediakan vaksin sesuai kebutuhan rakyat Indonesia yang akan berumrah," ujarnya.

"Pemerintah harus bertanggungjawab atas kelangkaan vaksin meningitis ini karena dapat mengakibatkan sekian ratus ribu jamaah umrah yang akan gagal berangkat akibat dari itu.

"Dan, untuk sementara, segera melakukan diskresi atau relaksasi tentang regulasi kewajiban vaksin meningitis bagi jamaah umrah selama krisis vaksin ini terjadi," pintanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Krisis Vaksin Meningitis, Ribuan Jamaah Umrah Terancam Gagal Berangkat.

Baca juga: Tips Pertolongan Pertama Saat Terkena Air Keras

Baca juga: Rumah Warga Panusupan Purbalingga Nyaris Ludes Terbakar, Api Diduga dari Korsleting Listrik

Baca juga: Tiga Pengunjung Tempat Karaoke di Purwokerto Positif Psikotropika, Jalani Rehab di BNNK Banyumas

Baca juga: Jembatan Sungai Serayu di Kembangan Purbalingga Ambles, Pengendara Diimbau Mengurangi Kecepatan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved