Pegawai Bapenda Semarang Hilang

Jenazah Diduga Pegawai Bapenda Semarang Diperkirakan Dibakar setelah Kondisinya Tewas

Jenazah tanpa kepala yang ditemukan hangus terbakar di kawasan Pantai Marina, Kota Semarang, Kamis (8/9/2022), diduga dibunuh sebelum dibakar.

TRIBUNNEWS/TribunJateng.com/Istimewa dan KOMPAS.com/Muchammad Dafi Yusuf.
Kolase foto pegawai Bapenda Kota Semarang Iwan Budi (kiri) dan lokasi kejadian penemuan jenazah yang terbakar di Kawasan Pantai Marina, Kota Semarang, Jumat (9/9/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Jenazah tanpa kepala yang ditemukan hangus terbakar di kawasan Pantai Marina, Kota Semarang, Kamis (8/9/2022), diduga dibunuh sebelum dibakar.

Dari benda-benda yang ditemukan di lokasi, jenazah tersebut diduga Iwan Budi, pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang yang dilaporkan hilang, akhir Agustus 2022 lalu.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus ini, termasuk memastikan motif pembunuhan.

"Kami tidak bisa menduga-duga. Kami masih melakukan pendalaman terhadap saksi-saksi," tuturnya, Minggu (11/9/2022).

Baca juga: Soal Kasus Dugaan Korupsi yang Seret Pegawai Bapenda Semarang, Polda Jateng Sudah Periksa 4 Saksi

Baca juga: Hasil Tes DNA Jenazah Diduga Pegawai Bapenda Semarang Baru Keluar 2 Pekan, Polisi Juga Periksa Saksi

Menurut Iqbal, sejumlah saksi telah dimintai keterangan. Di antaranya, saksi di sekitar lokasi penemuan mayat tersebut, keluarga Iwan Budi, serta rekan kerja Iwan Budi.

"Kami juga melakukan pendalaman alat bukti berupa CCTV yang berada di beberapa tempat mengarah ke TKP," ujarnya.

Iqbal mengatakan, saat ini, penyidik masih menunggu hasil tes DNA untuk memastikan identitas jenazah tersebut.

"Kami menunggu (hasil tes DNA) dari Biddokes sekitar 2 pekan," ujarnya.

Menurutnya, temuan benda-benda di sekitar penemuan mayat terbakar, di antaranya, name tag bertuliskan Iwan Budi, tidak bisa dijadikan alat bukti untuk menguak perkara tersebut.

"Jadi, bukti-bukti petunjuk itu akan kami sinkronkan dengan tes DNA," jelasnya.

Sementara, Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jateng Kombes Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan, dalam proses awal olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan tanda-tanda dugaan pembunuhan.

"Diduga, ya, karena dari TKP ditemukan korban meninggal, kemudian ada bekas-bekas yang diduga mungkin penganiayaan. Tapi, lebih jelasnya, kita menunggu hasil pemeriksaan forensik atau kedokteran," kata Djuhandani saat olah TKP, Jumat (9/9/2022).

Baca juga: Djajang Nurjaman: Ada Kelemahan Persikabo yang Dimanfaatkan PSIS Semarang

Baca juga: Tarif Bus Trans Semarang Tetap meski Harga BBM Bersubsidi Naik, Ini Alasannya

Djuhandani mengatakan, Pada saat dilakukan pengecekan dilokasi penemuan mayat, terdapat bekas siraman bahan bakar atau bensin.

Hal itu diduga bukan dilakukan oleh korban sendiri.

"Kemudian, apakah saat kejadian ini korban kondisi hidup atau meninggal, ini masih dalam proses, mungkin dalam satu dua hari ini kita akan mengetahui korban sudah meninggal atau belum," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved