Pemberhentian Ketum PPP Suharso Monoarfa
Pilih Fokus Hadapi Pemilu 2024, DPC PPP Purbalingga Serahkan Pencopotan Suharso Monoarfa ke DPP
DPC PPP Purbalingga menyerahkan kasus pencopotan Suharso Monoarfa sebagai ketua umum ke DPP pusat. Mereka memilih fokus menghadapi Pemilu 2024.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
Farhun mengatakan, pencopotan Suharso Monoarfa sebagai ketua umum merupakan dampak dari pernyataan Suharso.
Ia dianggap tidak memahami seluk beluk hubungan dengan kiai.
"Saya yakin, di tingkat pusat, mereka ingin menyelamatkan partai. Kalau soal penunjukan Plt, juga saya akan ikut mekanisme partai," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Suharso Monoarfa dipecat sebagai ketua umum berdasarkan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP yang dihadiri pimpinan wilayah 29 provinsi, Majelis Syariah, Majelis Kehormatan, Majelis Pertimbangan, banom, serta pimpinan DPP PPP.
Mukernas juga memutuskan H Muhammad Mardiono sebagai pelaksana tugas (Plt) ketua umum DPP PPP dengan sisa masa bakti 2020-2025.
Pimpinan majelis menyetujui pencopotan Suharso Monoarfa setelah membuat gaduh lewat pernyataannya soal 'amplop kiai'.
Suharso sempat menjadi sorotan karena menyampaikan kerap diminta memberi amplop berisi uang untuk para kiai.
Kejadian itu dialami ketika melakukan kunjungan ke berbagai pesantren.
Pernyataan Suharso disampaikan saat mengikuti Pembekalan Antikorupsi Partai Politik di gedung ACLC, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, 15 Agustus 2022. (*)
Baca juga: Dukung Ukraina, Ben Stiller dan Sean Penn Dilarang Berkunjung ke Rusia
Baca juga: Modus Baru. Pengedar Narkoba di Pati Masukkan Sabu ke Makanan di Angkringan saat Ada Pemesan
Baca juga: Pesawat Latih Bonanza yang Jatuh di Selat Madura Dipastikan Layak Terbang, Gabung di TNI AL 2013
Baca juga: Titik Jatuh Pesawat TNI AL Bonanza G-36 di Selat Madura Diketahui, Pilot dan Co-pilot Masih Dicari