Berita Banyumas
Bupati Banyumas Ungkap Alasan Tinggalkan Massa saat Demo BBM: Sudah Tidak Kondusif untuk Diskusi
Bupati Banyumas Achmad Husein tak mempersoalkan jika mahasiswa kembali menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga BBM bersubsid.
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Bupati Banyumas Achmad Husein tak mempersoalkan jika mahasiswa kembali menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Namun, Husein tak bisa menjanjikan menemui mereka lagi dalam aksi.
Apalagi, dalam demo yang digelar Senin (5/9/2022), diskusi yang berlangsung berakhir dengan suasana tidak kondusif.
"Ya, ndak papa (ada demo lagi). Tapi, akan dirapatkan dengan Forkompimda, lihat sikon (akan ditemui atau tidak)," ujar Husein, dikutip dari Kompas.com, Selasa (6/9/2022).
Baca juga: Demo Mahasiswa Banyumas Tolak Kenaikan Harga BBM Sempat Ricuh, Massa Kecewa Tak Ada Jaminan UMR Naik
Baca juga: Gempita Banyumas Dukung Pemerintah Naikkan Harga BBM, Ini Alasannya
Diberitakan sebelumnya, aksi demo menolak kenaikan BBM yang digelar mahasiswa di Alun-alun Purwokerto atau di depan kantor DPRD dan kompleks Setda Banyumas, berakhir ricuh.
Aksi dorong antara massa dan petugas yang berjaga terjadi saat massa ingin masuk ke kompleks perkantoran pemkab.
Ini terjadi setelah bupati dan ketua DPRD meninggalkan lokasi demonstrasi.
Sementara, para demonstran merasa, tuntan mereka belum sepenuhnya dipenuhi.
Terutama, terkait jaminan kenaikan upah minimum regional (UMR) jika kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi tetap berlaku.
Terkait hal ini, Husein menjelaskan alasannya meninggalkan lokasi demo.
"Sudah tidak kondusif untuk diskusi," kata Husein.
Baca juga: Harga Beras hingga Bawang Merah di Pasar Banyumas Mulai Naik, Imbas Kenaikan Harga BBM Bersubsidi
Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Keracunan di MI Maarif 2 Banyumas, Penjual Jajanan Diketahui Pedagang Keliling
Husein mengatakan, tuntutan mahasiswa agar Bupati dan Ketua DPRD menandatangani surat penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi telah terpenuhi.
"Yang BBM sudah kami penuhi. UMR juga pasti naik tiap tahun, tapi tetap harus melewati mekanisme dan yang menyetujui juga gubernur, sampai di sini buntu," ujar Husein.
Sementara itu, Ketua DPRD Banyumas Budhi Setiawan menganggap, pernyataan yang disampaikan sudah menjawab tuntutan mahasiswa.
"Sudah cukup sekali, emangnya mau apa lagi?" kata Budhi melalui pesan singkat.
Sekitar 1.000 mahasiswa menggelar aksi menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di depan Pendapa Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (5/9/2022).
Mereka mengancam menggelar aksi lebih besar lantaran tuntutan mereka belum seluruhnya dipenuhi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan Bupati dan Ketua DPRD Banyumas Kabur Saat Debat dengan Mahasiswa dalam Demonstrasi".