Penembakan Brigadir J
Kepada Komnas Perempuan, Putri Candrawathi Mengaku Dirudapaksa dan Diancam Dibunuh Brigadir J
Putri Candrawathi, istri mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo, mengaku menjadi korban rudapaksa Brigadir J dan menerima ancaman akan dibunuh.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Putri Candrawathi, istri mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo, mengaku menjadi korban rudapaksa Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dan menerima ancaman akan dibunuh.
Hal ini disampaikan Putri kepada Komnas Perempuan, saat diperiksa beberapa waktu lalu.
Ketua Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi mengatakan, Brigadir J mengancam akan membunuh Putri Candrawathi jika menceritakan kekerasan seksual yang telah dilakukan.
Menurut Siti, Brigadir J juga menyampaikan ancaman kepada Putri akan membunuh anak-anak serta Ferdy Sambo.
"Ya, diancam, kalau semisal menceritakan kekerasan seksual yang dilakukan (oleh Brigadir J) maka ia akan membunuh ibu (Putri Candrawathi), anak-anak, dan Sambo," katanya dikutip dari Live Update Kompas.com bertajuk Kronologi Versi Putri Candrawathi soal Dugaan Pelecehan yang Dilakukan Brigadir J, Minggu (4/9/2022).
Baca juga: Komnas HAM: Ada Dugaan Kuat Terjadi Kekerasan Seksual terhadap Putri Candrawathi oleh Brigadir J
Baca juga: Kuat Dugaan Brigadir J Lakukan Kekerasan Seksual pada Putri Candrawathi, Ini Rekomendasi Komnas HAM
Namun, Siti meminta agar keterangan dari Putri Candrawathi ini perlu diselidiki lebih lanjut oleh kepolisian.
"Tapi, tentu hal ini kan perlu dikonfirmasi dan dicek lagi, ya. Tapi yang disampaikan kepada kami, itu (ancaman pembunuhan oleh Brigadir J)," imbuhnya.
Kepada Komnas Perempuan, Putri menceritakan, kekerasan seksual itu terjadi pada 7 Juli 2022 sore, di rumah di Magelang.
Terkait kejadian itu, Putri menghubungi Ferdy Sambo yang tak di Magelang di hari yang sama.
Hanya saja, terkait detail apa yang disampaikan Putri Candrawathi, Siti mengatakan tidak mengetaui secara detail.
Dia mengatakan, Putri Candrawathi hanya menyebut apa yang dilakukan Brigadir J adalah tindakan kurang ajar.
"Tapi tidak detail, hanya menyampaikan bahwa ada perilaku tanda kutip ya kurang ajar dari (Brigadir) J, tapi detailnya nanti diceritakan di Jakarta," kata Siti.
Setelah peristiwa itu, asisten rumah tangga (ART) Putri Candrawathi, Susi menemukan Putri Candrawathi berada di depan pintu kamar mandi di rumah di Magelang.
Kemudian, Kuat Maruf mengantar Putri Candrawathi untuk kembali ke kamar pribadi.
"Di dalam rumah (di Magelang), selain almarhum (Brigadir) J, Kuat, S (Susi), dan Putri," tuturnya.