KPK OTT Bupati Pemalang
Warga Kecewa Bupati Pemalang Terjaring OTT KPK: Janji Perbaikan Jalan Belum Dipenuhi
Masyarakat di Kabupaten Pemalang merasa kecewa atas kabar diamankannya Bupati Mukti Agung Wibowo dalam OTT KPKl
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PEMALANG - Masyarakat di Kabupaten Pemalang merasa kecewa atas kabar diamankannya Bupati Mukti Agung Wibowo dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).
Sebab, kepemimpinan Agung di Pemalang baru berumur 1,5 tahun. Mukti Agung Wibowo dilantik menjadi bupati Pemalang pada 26 Februari 2021.
Slamet Untung (50), warga Kecamatan Taman, Pemalang, mengatakan, ia dan lingkungan tempat dia tinggal, sudah mengetahui bahwa Bupati Agung terjaring OTT KPK.
Baca juga: Total Ada 34 Orang Diamankan KPK dalam OTT Pemalang, Kabid Hingga Sekda Masih Diperiksa
Baca juga: Ganjar Langsung Kumpulkan Kepala OPD Pemalang usai OTT KPK, Tunjuk Wabup Ambil Alih Tugas Bupati
Bahkan, kabar yang beredar, ada sekira 20 orang yang juga ikut diamankan KPK.
"Masyarakat semua sudah tahu kabar itu, Bupati Agung sedang ada kasus," kata Slamet, Jumat (12/8/2022).
Slamet bakal sangat kecewa jika Bupati Agung benar-benar terlibat kasus dengan KPK.
Apalagi, usia kepemimpinannya baru berjalan di tahun kedua.
Masih banyak janji politik yang diumbar saat kampanye Pilkada 2020 lalu, yang belum terealisasi, di antaranya, perbaikan jalan rusak.
Padahal, warga sudah berulang kali demo dan menuntut janji perbaikan jalan. Namun, nihil.
"Masyarakat semua, termasuk petani, bolak-balik demo agar jalan-jalan rusak diperbaiki. Masal sudah dua tahun tapi tidak ada perubahan," ujarnya.
Slamet mengatakan, belum lama ini, Bupati Pemalang juga membuat kebijakan yang ditolak masyarakat.
Yakni, mengubah slogan 'Pemalang Ikhlas' menjadi 'Pemalang Aman'.
Baca juga: Bupati Kena OTT KPK, Aktivitas ASN di Pemkab Pemalang Tetap Berjalan Normal
Baca juga: Kepala Diskominfo Pemalang Ikut Menghilang Usai Ruangan Kantor Dinas Disegel dalam OTT KPK
Sampai-sampai, masyarakat menutup paksa tulisan 'Pemalang Aman' di gapura masuk wilayah perkotaan Kabupaten Pemalang, menggunakan kain.
"Kami, masyarakat, mintanya bupati yang jujur-jujur saja. Lalu menepati janji, jalannya diperbagus, termasuk di jalan pedesaan," harapnya.
Warga lain, Radim (70), mengaku tidak begitu mengenal Bupati Pemalang saat ini, Mukti Agung Wibowo.