Penembakan Brigadir J

Mahfud MD Bandingkan Penanganan Kasus Kematian Brigadir J dan Ryan Jombang, Seperti Apa?

Mahfud MD juga membandingkan kasus penanganan kematian Brigadir J ini dengan kasus mutilasi yang dilakukan Ryan Jombang.

TRIBUNNEWS.com/IRWAN RISMAWAN
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD. Mahfud berharap Polri bisa bekerja dengan tuntas dalam penanganan kematian atas dugaan pembunuhan Brigadir J di rumah dinas bekas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo. 

"Ya kita berharap begitu, karena ini mau Pemilu.

Ingat lho, Bulan Mei 2023, sembilan bulan dari sekarang, itu sudah akan mulai pencalonan presiden, kemudian partai yang boleh mencalonkan atau tidak, itu."

"Kalau menyelesaikan yang kaya gini aja enggak bisa, enggak akan bisa menyelesaikan keributan pemilu itu," kata Mahfud MD di Kompas Petang, Minggu (7/8/2022).

Baca juga: Seperti Apa Glock 17 Yang Dipaka Bharada E Tembak Brigadir J atau Yosua di Rumah Kadiv Propam?

Mahfud MD tidak ingin kasus di tubuh Polri ini bisa mempengaruhi kepentingan politik pemerintah dalam menggelar Pemilu 2024.

"Ini harus diselesaikan agar semua berjalan baik pada tahun politik," kata Mahfud MD.

"Memang harus cepat, ini sudah tahun politik, tidak bisa ditunda lagi," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Mahfud MD juga menjelaskan adanya geng mabes dalam mabes di tubuh Polri.

"Yang kedua (psiko) politisnya saya kira ramailah.

Para pengamat menyebut di Mabes Polri itu ada sub-Mabes, sub-Mabes, yang saling bersaing, mau saling menyandera dan saling menyerang dan sebagainya.

Nah itu yang harus diselesaikan," ujarnya.

Baca juga: Mahfud MD: Ada yang Framing Kejadian di Wadas, Silakan Cek, Terbuka untuk Siapa Saja

Soal perkara politik di tubuh Polri juga disampaikan Mahfud MD dengan memberikan contoh sikap acuh tak acuh DPR.

Menurutnya, untuk kasus sebesar pembunuhan Brigadir J, biasanya DPR sudah sibuk memanggil berbagai pihak untuk meminta kejelasan.

Pasifnya DPR menurut Mahfud MD adalah bagian dari masalah psikopolitik di Mabes Polri.

"Selama ini, misalnya, saya katakan psikopolitisnya.

Semua heran kenapa kok DPR semua diam ini kan kasus besar, biasanya kan ada apa, paling ramai manggil, ini mana enggak ada tuh."

"Itu bagian dari psikopolitis.

Politis adanya mabes di dalam mabes itu yang punya aliansi sendiri-sendiri," kata Mahfud MD.(*)

Baca juga: Pengancam Mahfud MD Menyerahkan Diri, TB Jalani Pemeriksaan di Polda Jatim

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Drama Penentuan Tersangka 3 di Kasus Brigadir J: Bocor dari Istana, Sentilan Jokowi & Respon Kapolri"

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved