Berita Banyumas
Mengenal Bawor, Tokoh Wayang yang Jadi Maskot Kabupaten Banyumas
Banyumas memiliki banyak julukan dan ikon populer. Namun, tak banyak yang kenal maskot Bawor sebagai ikon kabupaten berjuluk Kota Satria ini.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: rika irawati
Dengan pembawaan yang lucu ini, Bawor hadir dan membuat suasana kemeriahan dalam setiap pementasan.
"Wayang yang tidak bisa berbahasa (bahasa menghormati) itu adalah tokoh Bawor. Cara berbicaranya blak-blakan dan apa adanya," ungkap Indra.
Baca juga: Cerita Sukses Petani Buah Naga di Banyumas: Sempat Dicibir, Kini Rujukan Petani yang Ingin Belajar
Baca juga: Tuntut Kenaikan Penghasilan Tetap, Ratusan Perangkat Desa Banyumas Gelar Demo di Depan Gedung DPRD
Dengan karakter yang lucu ini bukan berarti sosok Bawor tidak bisa serius. Bawor sangat terkenal dengan sifat jujur dan bertanggung jawab.
"Dalam setiap pembawaan, selalu bisa mempertanggungjawabkan, mengkritik petinggi, dan jika ada kekeliruan akan diluruskan," jelas Indra.
Selain itu, dalam lakon Bawor Dadi Ratu, sosok Bawor digambarkan sebagai sosok jujur, bertanggung jawab, ulet, dan tekun.
Lakon ini bercerita tentang Bawor yang berhasil memenangkan sayembara mendapatkan bunga Wijayakusuma sehingga dijadikan ratu di Keraton Parang Kembang.
"Dalam pewayangan Bawor Jadi Ratu itu, satu perwujudan bahwa Bawor ini sakti dengan ketulusan dan keikhlasan hingga bisa mendapatkan bunga Wijayakusuma, yang tak bisa didapat tokoh lain," jelas Indra.
Karakter Bawor ini lah yang dianggap cocok dengan masyarakat Banyumas sehingga dijadikan ikon. Orang Banyumas yang terkenal apa adanya lewat bahasa ngapaknya, jujur, bertanggung jawab, ulet, dan tekun mirip sosok Bawor.
Sosok Bawor juga terkenal dengan pusakanya yang bernama kudi.
Kudi merupakan sejenis gaman atau senjata, memiliki bentuk melengkung pada bagian belakang, tetapi ujungnya lancip tajam, dan pegangan yang kuat.
Kudi memiliki berbagai macam kegunaan, di antaranya membelah atau memotong benda keras seperti kayu ataupun bambu.
Meski memiliki bentuk yang tidak biasa, kudi ini memiliki banyak fungsi.
"Dari sinilah kita tidak bisa melihat sisi buruk dari seseorang atau wujud si kudi. Dari fungsinya, bisa digunakan untuk apapun."
"Fungsi-fungsi yang seperti itu, dengan kondisi yang baik, bisa mengatasi segala cobaan hidup atau semua permasalahan," jelasnya. (*)
Baca juga: Bukan Karena Maringa dan Mistar Gawang, Tapi Penyelesaian Akhir PSIS Semarang Yang Kurang Maksimal
Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan Kena Tegur Presiden Jokowi, Bagi-bagi Minyak Gratis Sambil Kampanyekan Anak
Baca juga: Hore! BRT Trans Jateng Bakal Buka Rute Solo-Wonogiri. Rencana Beroperasi Mulai 2023
Baca juga: Lagi, Damkar Majenang Cilacap Dipanggil untuk Bantu Lepas Cincin. Kali Ini di Jari ODGJ