Berita Banyumas

Nasi Rames Sorjem Katem Kini Digandrungi Anak Muda Banyumas, Berada di Dekat Stasiun Purwokerto

Keberadaan penjual nasi rames di bawah jembatan di dekat Stasiun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, tak asing bagi warga yang sering melintasi jalur ini.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
Darsini (50), menyiapkan nasi rames pesanan pembeli di bawah jembatan dekat Stasiun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (14/6/2022). Lapak nasi rames yang dikenal sebagai sorjem atau ngisor jembatan ini digemari lantaran cita rasa dan lokasi yang nyaman untuk makan atau sekadar nongkrong. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Keberadaan penjual nasi rames di bawah jembatan di dekat Stasiun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, tak asing bagi warga yang sering melintasi jalur ini.

Orang-orang menyebut dan mengenalnya sebagai pedagang 'sorjem' atau 'ngisor jembatan' (bawah jembatan).

Jembatan yang berada di dekat Stasiun Purwokerto ini menjadi salah satu saksi pembangunan stasiun bagian dari wilayah kerja PT KAI Daop 5.

Pada jembatan tertulis angka tahun 1967 yang menunjukan tahun jembatan dibangun.

Jembatan tersebut merupakan akses penghubung warga dari arah perkotaan Purwokerto menuju pemukiman di Kelurahan Kober, dan sebaliknya.

Namun, jauh sebelum jembatan itu dibangun, kawasan ini telah dipadati pedagang makanan.

Satu di antaranya, Katem, pedagang nasi rames yang berjualan mulai 1950.

Setelah jembatan selesai dibangun, para pedagang tersebut berjualan di bawah jembatan.

Sejak Katem meninggal, usaha nasi rames di bawah jembatan diteruskan sang anak, Darsini (50).

"Awal mula, ibu saya yang jualan sini. Dulu, banyak sekali pedagang jualan sekitar sini."

"Memang sudah nyaman berjualan. Kalau dulu, penumpang biasanya pada jajan dan makan dulu sebelum berangkat (naik kereta) jadi ramai," kata Darsini kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: Alat Musik Khas Banyumas Gandalia Terancam Punah, Pemain Mahir di Tambaknegara Tinggal 4 Orang

Baca juga: Tangis Haru Keluarga Bertemu Siti di Banyumas, Pencarian 16 Tahun Membuahkan Hasil

Baca juga: Razia Kamar Warga Binaan Lapas Purwokerto Banyumas, Petugas Temukan Gunting hingga Lem

Baca juga: Sepekan Operasi Patuh Candi 2022, Polresta Banyumas Tilang 2.500 Pengendara. Mayoritas Pemotor

Dibantu suami, Darsini biasanya membuka lapak dagangan sejak pagi pukul 07.00 WIB.

Menjelang sore, sekitar pukul 15.00 WIB, gantian anaknya yang meneruskan membuka lapak.

Sang anak berjualan hingga malam hari.

Darsini mengatakan, menu yang disajikan tak pernah berubah sejak awal buka, yakni nasi dengan sayur oseng tempe, dipadu mi, dan lauk mendoan atau bakwan.

Terlihat tidak istimewa akan tetapi, nyatanya, banyak orang yang sengaja mampir karena mengaku cita rasa masakan Darsini beda.

Selain itu, Darsini menyuguhkan aneka minuman, mulai dari kopi, susu, dan rasa lain dari serbuk sachet yang ditawarkan.

Harga seporsi nasi rames di lapak Darsini dipatok murah.

Satu piring nasi rames dengan lauk telur dibanderol Rp 10 ribu.

"Alhamdulillah, masih bisa berjualan, disyukuri. Sehari, ya dapatnya tidak menentu, tapi ya adalah sekitar Rp 50 ribu-Rp 100 ribu saya bawa pulang," ungkapnya.

Kawasan sorjem ini memang memiliki nuansa asik sebagai tempat singgah. Tak heran, banyak anak muda yang sengaja nongkrong dan kulineran di tempat ini.

"Sekarang, banyak juga anak muda, ya pada sengaja ingin makan di sini," imbuhnya. (*)

Baca juga: Es Dawet Daun Kelor Tegal, Minuman Menyehatkan Terbuat dari Bahan Alami

Baca juga: 67 Difabel Lolos SBMPTN 2022, Ketua LTMPT: Persaingan Lebih Ketat Dibandingkan Peserta Umum

Baca juga: Pulang Rumah Setelah Hadiri Sunatan, Nenek di Pakisaji Jepara Kaget Perhiasan Emasnya Raib

Baca juga: Bebas Bersyarat dari Penjara, Mantan Wali Kota Tegal Ikmal Jaya Ogah Lagi di Dunia Politik: Kapok!

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved