Berita Jepara
Kabar Baik! 138 Ternak di Jepara Sudah Sembuh dari PMK
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jepara mencatat, 138 hewan ternak yang sempat terpapar PMK, telah dinyatakan sembuh.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, JEPARA - Penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jepara berbuah manis. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jepara mencatat, 138 hewan ternak yang sempat terpapar PMK, telah dinyatakan sembuh.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DKPP Jepara Zamroni Leistiaza mengatakan, pihaknya serius menanangai wabah ini.
Pihaknya juga berusaha maksimal mencegah bertambahnya hewan ternak terpapar PMK.
"Hari ini, yang sembuh ada 59 ekor. Total yang sudah sembuh 138 ekor. Yang sudah mati ada 12 ekor," kata dia, Jumat (17/6/2022).
Baca juga: Gawat! Kasus PMK di Jepara Tembus 575 Ekor Ternak, Stok Obat Menipis
Baca juga: Antrean Pertalite SPBU di Jepara Selalu Panjang, Pemkab Ajukan Penambahan Kuota Ke BPH Migas
Baca juga: Ketemu MUI dan Polres, Khilafatul Muslimin Jepara Sepakat Menghentikan Kegiatan
Baca juga: Diduga Karena Korsleting Listrik Las, Gudang Penyimpanan Genset di Kauman Jepara Terbakar
Dia mengungkapkan, hari ini, terdata ada 477 hewan ternak, terdiri dari sapi dan kerbau, terjangkit PMK.
Jumlah tersebut lebih rendah dari data pada Selasa (14/6/2022), dimana jumlah hewan terpapar PMK mencapai 575 ekor.
Artinya, ada penurunan kasus sebanyak 98 ekor.
Dia menerangkan, ada tiga fase ternak yang terjangkit PMK.
Pertama, ternak mengalami demam dan penurunan nafsu makan.
Kepada ternak yang mengalami gejala tersebut, pihaknya memberi obat penurun panas dan vitamin.
Pada fase kedua, ternak mengalami lepuh di bagian badan.
Hewan yang berada di fase ini diberi antibiotik dan vitamin. Ternak juga diberi obat demam jika suhu badan meningkat.
Terakhir, fase ketiga. Pada fase ini, kaki ternak mengalami luka-luka.
Kepada mereka, petugas memberi antibiotik spray dan vitamin.
Menurutnya, kesembuhan hewan positif PMK juga tergantung pada ketelatenan pemilik hewan dalam merawat.
Selain obat-obatan, perawatan sehari-hari ternak, semisal diberi jamu ramuan empon-empon, semisal temu lawak, kencur, kunyit, jahe, dan sirih, juga mempengaruhi.
Sementara itu, terkait penutupan pasar hewan, Zamroni berencana melanjutkannya.
"Kemungkinan, masih diperpanjang. Karena, di kabupaten sekitar, juga masih pada tutup," imbuhnya.
Baca juga: Honda Jazz Merah Tabrak Deretan Motor di Depan SMK Negeri Pemalang, 10 Motor Rusak
Baca juga: Hasil PSIS Semarang Vs Dewa United: Gol Injury Time Wahyu Prast Selamatkan Mahesa Jenar
Baca juga: Kemenag Mencatat, 5 Calon Haji Indonesia Meninggal di Tanah Suci, 77 Orang Mendapat Perawatan Medis
Baca juga: Dua Kurir Ganja Ditangkap di Jalan Jenderal Sudirman Pekalongan, Bawa Dua Paket Seberat 155,44 Gram
Dia khawatir, apabila dibuka, penjual ternak dari luar Jepara masuk Jepara sehingga kasus di Jepara tak kunjung berhenti.
"Penjual kambing diimbau untuk berjualan di rumah masing-masing," bebernya.
Secara terpisah, Kabid Pengelolaan Pasar dan Pedagang Kaki Lima Disperindag Kabupaten Jepara Himawan mengatan, penutupan pasar hewan bergantung pada rekomendasi dari DKPP.
"Kami siap melaksanakan rekomandasi DKPP. Kalau penutupan ini dilanjutkan, kami akan tutup," ujarnya. (*)