Berita Klaten

Warga Klaten Temukan Guci Kuno setelah Dengar Bisikan Gaib, Diduga Peninggalan Zaman Mataram

Bisikan gaib menuntun warga Klaten, Harun Tala, menemukan dua guci kuno di area persawahan di Dusun Karanganyar, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom.

Editor: rika irawati
TribunSolo.com/Ibnu Dwi Tamtomo
Harun Tala (60), warga Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten memperlihatkan guci yang ditemukan di persawahan, saat ditemui di rumahnya, Senin (13/6/2022). Guci diduga peninggalan Dinasti Tang China itu ditemukan Harun di area persawahan setelah mendapat bisikan gaib. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KLATEN - Bisikan gaib menuntun warga Klaten, Harun Tala (60), menemukan dua guci kuno di area persawahan di Dusun Karanganyar, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten.

Harun pun tak berniat menjual benda temuannya karena mengaku mendapat kelancaran rezeki sejak menyimpan dua guci tersebut.

Menurut Harun, dua guci kuno itu ditemukan sembilan tahun lalu.

Saat itu, dia sedang bekerja di sawah di Dusun Karanganyar.

Harun mendengar bisikan agar dia terus menggali, selepas kumandan adzan Magrib.

Harun mengaku mendapatkan bisikan untuk terus menggali selepas kumandang azan magrib.

"Saat itu, saya baru kerja buat batu merah. Setelah selesai mencetak batu merah, sudah jam 18.15 WIB, seperti ada yang (berbisik) nyuruh untuk nyangkul lagi," kata Harun, Senin (13/6/2022), dikutip dari TribunSolo.com.

"Baru berapa cangkulan, akhirnya dapat (guci)," tambahnya.

Baca juga: Jelang Keberangkatan, 9 Calon Haji Asal Klaten Positif Covid. Ini Kata Kemenag tentang Nasib Mereka

Baca juga: Polisi Geledah Kantor Khilafatul Muslimin Wilayah Jateng di Klaten, Temukan Sejumlah Barang Bukti!

Baca juga: Padi Organik Srinuk Klaten Dapat HAKI, Ganjar: Butuhe Opo?

Baca juga: Balon Udara Raksasa Jatuhi Dua Rumah di Klaten, Warga Khawatir Terjadi Kebakaran

Saat ditemukan, dua guci itu dalam kondisi utuh.

keduanya dalam posisi mulut guci saling beradu menjadi satu.

"Guci yang besar berada di bawah, yang kecil di atasnya. Kemudian, di atas guci yang kecil ada batu lempengan. Tekstur lempengannya halus, warna hitam, seperti batu biasa," ungkapnya.

Lempeng batu tersebut menurutnya unik lantaran bentuknya cukup presisi, seperti hasil cetakan pabrik.

Padahal, pada zaman dahulu, belum ada pabrik yang bisa memproduksi batu seperti itu.

Harun kemudian membawa pulang kedua guci tersebut.

Beberapa waktu setelah disimpan, Harun menemukan Keris Semar Mesem di dalam guci tersebut.

"Tiba-tiba ada Semarnya (Keris Semar Mesem) di dalam guci itu. Padahal, waktu pertama kali ditemukan, guci itu kosong alias tidak ada isinya," terangnya heran.

Setelah mendapatkan dan menyimpan dua guci tersebut, Harun ternyata mendapatkan barang lain berupa periuk.

Lagi-lagi, bisikan gaib disebut membimbingnya menemukan barang tersebut.

"Kalau yang periuk, saya temukan agak jauh dari lokasi penemuan guci. Tapi, yang ini lebih dalam, sekitar 2 meter," ungkapnya.

"Itu saya dapatkan juga hasil bisikan, setelah menyimpan kedua guci tersebut," imbuhnya.

Selama menyimpan barang-barang temuan tersebut, Harun merasakan lebih mudah mendapatkan rezeki.

"Cuma, selama saya menyimpan barang-barang ini, saya merasa mudah dan lancar mendapatkan rezeki untuk keluarga," ucapnya.

Baca juga: Manfaatkan! Ada Diskon bagi Peserta JKN-KIS Pekalongan saat Menginap dan Belanja di 5 Tempat Ini

Baca juga: Asyik Nongkrong saat Jam Sekolah, Pelajar di Alun-alun Ungaran Semarang Kabur Didatangi Satpol PP

Baca juga: Sindikat Maling Pembobol Minimarket Yang Beraksi di 9 Daerah di Jabar-Jateng Dibekuk di Pekalongan

Baca juga: Budhi Sarwono Kembali Jadi Tersangka Korupsi di Banjarnegara, Anggota DPR Lasmi Indaryani Diperiksa

Menurut Harun, setelah kabar penemuan dua guci itu beredar, beberapa orang datang menawar untuk membeli guci tersebut.

"Kalau yang nawar, ada. Tertinggi sampai Rp 5,5 juta untuk sepasang guci," ungkapnya.

Namun, dia memastikan tidak akan menjual guci dan periuk temuannya.

Humas Komunitas Pemerhati Cagar Budaya (KPCB) Klaten Hari Wahyudi, menduga, guci kuno yang ditemukan Harun merupakan peninggalan Dinasti Tang yang berkuasa antara 618-907 Masehi dalam sejarah China.

Hari menyebut, di Indonesia, saat itu, juga berdiri Kerajaan Mataram Kuno yang memerintah di wilayah Jawa Tengah saat ini.

"Identifikasi guci yang ditemukan itu diperkirakan diimpor dari Dinasti Tang yang pada zaman itu juga ada Kerajaan Mataram Kuno, yang sedang memerintah di wilayah Jawa Tengah," ujarnya.

Hari mengaku telah mengecek guci dan periuk temuan Harun itu.

Dijelaskannya, ciri khas guci dari peninggalan dinasti Tang adalah warnanya berkelir hijau kecokelatan dan identik dengan yang ditemukan warga Desa Mranggen tersebut.

"Kalau untuk ukuran, guci air besar memiliki tinggi 22cm, diameter lubang atas 11cm."

"Guci kecil, tinggi 12cm, diameter lubang atas 8cm. Sedangkan periuk, tinggi 20cm, diameter lubang atas 18cm," jelasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Usai Dapat Bisikan Gaib, Pria Asal Klaten Temukan Guci Kuno Zaman Dinasti Tang: Rezeki Makin Lancar.

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved