Berita Semarang

Harga Daging Ayam di Kota Semarang Tembus Rp 42 Ribu, Pedagang: Sama seperti saat Lebaran

Harga ayam potong di Kota Semarang tembus Rp 42 ribu per kilogram. Harga ini melonjak dalam sepekan terakhir.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/IDAYATUL ROHMAH
Pedagang ayam potong di Pasar Karangayu Semarang sedang melayani pembeli, belum lama ini. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Harga ayam potong di Kota Semarang tembus Rp 42 ribu per kilogram.

Menurut pedagang, kenaikan harga terjadi secara bertahap.

"Harga ayam potong melonjak, hari ini Rp 40 ribu per kilogram," kata Kamisah, satu di antara pedagang ayam potong di Pasar Karangayu Semarang, Jumat (10/6/2022).

Tiga hari lalu, Kamisah menyebutkan, harga ayam potong masih pada di harga Rp 38 ribu per kilogram.

Padahal, sebelumnya, kata dia, harga masih pada angka Rp 35 ribu per kilogram.

Menurut Kamisah, kenaikan harga ini sama seperti saat Lebaran.

Baca juga: Kota Semarang Kini Punya Kelas Khusus Olahraga Tingkat SMP, Angkatan Pertama Lolos 48 Siswa

Baca juga: Tim Advokat Semarang Berencana Ajukan Grasi untuk Terpidana Narkoba, Yosep: Kankernya Sudah Parah

Baca juga: Berpisah dengan PSIS Semarang, Komarodin Sampaikan Pesan Ini kepada Suporter Mahesa Jenar

Baca juga: Bawaslu Kota Semarang Buka Lowongan Pengawas Pemilu 2024, Pendaftaran Sudah Dibuka

Ia mengatakan, sejak seusai Lebaran, kenaikan harga kembali terjadi menjadi tidak terkendali.

Hal ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dimana harga daging ayam kembali stabil seusai Lebaran.

"Lebaran kemarin, harga ayam potong antara Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu per kilogram."

"Setelah Lebaran, turun Rp 10 ribu. Tiga hari kemudian turun lagi menjadi Rp 35 ribu per kilogram."

"Ini malah naik lagi hampir seperti harga saat Lebaran," keluh Kamisah.

Kamisah mengatakan, kenaikan harga ayam potong ini turut berpengaruh pada penjualan yang berkurang.

Ia mengatakan, dirinya juga terpaksa mengurangi ayam potong yang dijual sebab persediaan yang seringkali tersisa.

"Biasanya, sedia 80 ekor per hari. Kalau ada pesanan, lebih lagi. Tapi, dengan kenaikan harga ini, saya kurangi menjadi 50 ekor. Ini saja masih sisa," ungkapnya.

Kenaikan harga daging ayam ini pun membuat sejumlah pembeli mengeluh. Terutama, kata Kamisah, pemilik warung makan.

"Kalau harga naik, biasanya, penjual matengan (masakan) memperbanyak (ayam) potongan. Mungkin, yang awalnya 1 kilogram menjadi 10 potong, jadinya 12 potong," imbuh dia.

Kenaikan harga ayam potong akhir-akhir ini juga diakui Harti, pedagang lain di Pasar Karangayu Semarang.

Menurut Darti, sudah tiga hari ini harga ayam potong berkisar antara Rp 40 ribu sampai Rp 42 ribu per kilogram.

Hal itu memberikan pengaruh pada penjualannya yang berkurang.

"Harga ayam potong naik terus, sampai diprotes pembeli," sebut Harti.

Baca juga: Mulai Dikerjakan, Enam Ruas Jalan di Purbalingga Sebentar Lagi Mulus

Baca juga: Harga Cabai Tembus Rp 90 Ribu/Kg, Dinperindag Banyumas Minta Warga Kurangi Konsumsi

Baca juga: Siap-siap! Rekruitmen PPPK Guru 2022 Segera Dibuka, Ini Prioritasnya

Baca juga: Waspada! Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Sudah Masuk Indonesia, Terdeteksi Awal di Bali

Selain ayam potong, pedagang pasar juga mengeluhkan harga telur ayam ras yang tak kunjung turun.

Disebutkan, setelah mengalami kenaikan harga pada momen Lebaran 2022 lalu, harga saat ini belum turun seperti sedia kala.

Warni, satu pedagang sembako di Pasar Karangayu Semarang, mengatakan, harga jual telur ayam ras kini Rp 28 ribu per kilogram.

"Harga telur Rp 28 ribu per kilogram, belum turun atau naik."

"Sebelum Lebaran, harganya masih Rp 23 ribu-Rp 24 ribu per kilogram. Kemudian, Lebaran, sekitar Rp 30 ribu per kilogram. Setelah itu, turun Rp 27 ribu per kilogram."

"Sekarang malah naik lagi, hampir seperti harga saat Lebaran," kata Warni.

Di sisi lain, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, kenaikan harga telur ayam ras menjadi salah satu pemicu terbesar inflasi di Jawa Tengah bulan lalu atau pada Mei 2022.

Telur ayam ras berada pada urutan kedua setelah angkutan udara.

Kepala BPS Jateng Adhi wiriana menyebutkan, telur ayam ras ini memberikan kontribusi sebesar 0,06 persen dari total inflasi di Jawa Tengah yang sebesar 0,58 persen.

Adhi mengatakan, kenaikan harga pakan ayam-lah yang menjadi pemicu kenaikan harga telur ayam ras. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved