Berita Banyumas
Mengenal Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Ternak: Apa dan Bagaimana Mencegahnya?
Penyakit mulut dan kuku (PMK) tengah menyerang hewan ternak di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk di Banyumas.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Penyakit mulut dan kuku (PMK) tengah menyerang hewan ternak di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk di Banyumas.
Sebenarnya, penyakit ini sempat punah dari Indonesia namun kembali muncul akhir-akhir ini.
Sub Koordinator Seksi Kesehatan Hewan Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinkannak) Kabupaten Banyumas drh Sulistiyo mengatakan, PMK merupakan kategori virus yang menyerang pada hewan berkuku genap atau belah, semisal sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, dan babi.
"Untuk kambing dan domba, gejala klinis tidak terlalu terlihat," ucapnya.
Sulistiyo mengatakan, ciri-ciri ternak terserang PMK di antaranya mengalami melepuh pada area bibir dan lidah, serta kuku terlepas.
"Kalau sudah terjadi keparahan, bisa kukunya lepas," terangnya, Jumat (20/5/2022).
Baca juga: Oleng, Toyota Calya Dihantam Truk dan Sedan di Kemranjen Banyumas. Satu Penumpang Tewas
Baca juga: Warga Boleh Buka Masker di Luar Ruangan, Omzet Penjual Masker di Purwokerto Banyumas Anjlok 50 %
Baca juga: Cegah Penyakit Mulut dan Kuku, Pemkab Banyumas Larang Sementara Masuknya Sapi dari Luar Daerah
Baca juga: Miris! Remaja di Banyumas Bobol Sekolah dan Kantor Desa, Tertangkap setelah Beraksi di SDN 2 Pliken
Sulistiyo memastikan, PMK hanya menyerang pada hewan dan tidak menular kepada manusia.
Pada hewan, PMK menular melalui cairan dari mulut, susu, dan juga melalui udara.
"Berbahayanya, penyebaran penyakit ini mudah dan cepat," kata dia.
Hewan yang terkena PMK, lanjutnya, menjadi sulit makan dan tidak produktif.
Dijelaskan Sulistiyo, PMK ini memiliki masa inkubasi 10-14 hari, baru dapat terlihat gejala pada hewan ternak.
Lantaran penyebarannya yang mudah dan cepat, bukan berarti penyakit ini tak bisa dicegah.
Diungkapkannya, pencegahan bisa dilakukan di antaranya tidak mencampur hewan ternak yang sudah terjangkit PMK dengan ternak sehat.
"Kalau ada di kandang, jangan sampai keluar. Misal, dalam satu kandang sudah terkena, walaupun sudah disekat, bisa menyebar ke ternak lain."
"Kita mencegah bukan antar hewan dalam kandang tapi antar lokasi," jelasnya.