Berita Internasional
10 Orang Tewas saat Pemuda 18 Tahun Serbu Swalayan di Buffalo AS, Aksi Sempat Disirkan Langsung
Penembakan berdarah bermotif rasial terjadi di sebuah supermarket di Buffalo, New York, Amerika Serikat, Sabtu (14/5/2022) waktu setempat.
Siaran langsung
Flynn mengatakan penembak menggunakan "senjata serbu" - istilah yang diterapkan pada beberapa jenis senapan di New York - tetapi tidak menentukan jenisnya.
Ditanya apakah penembak menyiarkan pembunuhan di Twitch, juru bicara dari situs layanan video itu mengatakan bahwa "pengguna telah ditangguhkan tanpa batas waktu dari layanan kami."
"Kami mengambil semua tindakan yang sesuai, termasuk memantau setiap akun yang menyiarkan ulang konten ini."
Byron Brown, Wali Kota Buffalo - yang terletak di barat New York, di sepanjang perbatasan AS dengan Kanada - mengatakan, penembak "berjam-jam bepergian dari luar komunitas ini untuk melakukan kejahatan ini."
"Ini adalah hari yang sangat menyakitkan bagi komunitas kami," kata Brown.
Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Presiden AS Joe Biden telah diberitahu tentang "penembakan yang mengerikan itu."
Biden "akan terus menerima pembaruan sepanjang malam dan besok saat informasi lebih lanjut berkembang. Presiden dan ibu negara berdoa untuk mereka yang telah hilang dan untuk orang yang mereka cintai," tambah Jean-Pierre.
Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, senator senior AS dari New York, mengatakan dalam sebuah kicauannya: "Kami turut berduka bersama rakyat Buffalo."
Baca juga: Wajib Dicoba saat ke Banyumas, Soto Kecik Sokaraja: Berlimpah Kuah, Kaya Rasa Bumbu Rempah
Baca juga: Pelatih Ganda Putra di Piala Thomas Herry IP: Kepala Harus Jadi Kaki, Kaki Jadi Kepala
Baca juga: Hormati Legenda, MotoGP Tak Akan Gunakan Lagi Nomor #46 Milik Valentino Rossi
Baca juga: Siap-siap! Harga Telur Ayam dan Mi Instan Berpotensi Naik Gara-gara India Larang Ekspor Gandum
Sementara, Gubernur New York Kathy Hochul, dalam cuitannya juga mengatakan dia sedang memantau situasi.
Dia meminta orang-orang di Buffalo untuk "menghindari daerah itu dan mengikuti panduan dari penegak hukum dan pejabat setempat."
Bulan lalu, seorang penembak "tipe penembak jitu" melepaskan tembakan di lingkungan kelas atas Washington, melukai empat orang sebelum mengambil nyawanya sendiri.
Polisi menduga, video grafis dari penembakan itu yang beredar online tak lama kemudian difilmkan oleh penembak itu sendiri tetapi belum mengonfirmasi keasliannya atau apakah itu disiarkan langsung.
Terlepas dari penembakan massal yang berulang dan gelombang kekerasan senjata di AS, berbagai inisiatif untuk mereformasi peraturan senjata telah gagal di Kongres Washington.
Alhasil, negara bagian dan dewan lokal harus memberlakukan pembatasan mereka masing-masing.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengungkap data terbaru, terjadi 19.350 kasus pembunuhan dengan senjata api pada tahun 2020 di Amerika Serikat, naik hampir 35 persen dibandingkan dengan 2019. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penembakan Massal di Buffalo AS, 10 Orang Tewas, Diduga Bermotif Rasial".