Berita Jateng

Perpustakaan Provinsi Bentuk Tim Khusus untuk Tingkatkan Indeks Pembangunan Literasi di Jateng

Indeks Pembangunan Literasi (IPL) masyarakat Jawa Tengah menurut Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah hanya 15 persen.

Penulis: faisal affan | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUN JATENG/FAIZAL M AFFAN -
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, Edy Supriyanta, saat memberikan sambutan dalam acara Bimtek Perpusnas di Kota Semarang, Selasa (19/4/2022) 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Indeks Pembangunan Literasi (IPL) masyarakat Jawa Tengah menurut Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, Edy Supriyanta, hanya 15 persen.

Sedangkan di DIY lebih tinggi yakni 18,8 persen.

Ada banyak faktor yang mempengaruhinya, beberapa di antaranya terkait sarana prasarana dan sumber daya manusia (SDM).

Baca juga: Siap Rekam Data Pemudik, Disdukcapil Purbalingga Pastikan Stok Blanko E-KTP Cukup

Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan dalam acara Bimtek Strategi Pengembangan Perpustakaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, di Semarang, Selasa (19/4/2022).

"Jawa Tengah memang belum begitu bagus dibandingkan dengan provinsi lain.

Salah satunya DIY.

Memang ada beberapa faktor yang perlu diperbaiki.

Tapi kami sudah membentuk tim untuk membenahi itu," jelasnya.

Baca juga: Mudik Ke Demak? Hati-hati Lewat Jalan Ini, Rawan Kecelakaan

Tim khusus yang dibentuk Edy terdiri dari pustakawan dan tenaga ahli perpustakaan untuk mengkaji sarpras dan SDM perpustakaan.

Sehingga bisa mendongkrak IPL yang ada di Jawa Tengah.

"Tingkat motivasi masyarakat untuk membaca juga perlu digenjot.

Nanti jika kajian dari tim sudah disampaikan, maka kita akan bergerak untuk menyelesaikan masalah itu," tuturnya.

Baca juga: Penyelidikan Polisi Belum Rampung, Kebun Binatang Serulingmas Banjarnegara Masih Ditutup

Sebenarnya untuk masuk di era digital dan diminati oleh pembaca milenial, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah sudah mengembangkan i-Jateng.

"Kami sudah memiliki aplikasi i-Jateng.

Jadi semua koleksi buku perpustakaan bisa dibaca secara digital dalam aplikasi tersebut.

Memang perlu kita gencarkan lagi sosialisasinya supaya semakin menarik bagi generasi milenial," imbuhnya.

Baca juga: Tak Punya Lahan Parkir Luas, Pemkot Salatiga Izinkan Pejabat Pakai Mobil Dinas untuk Mudik Lebaran

Transformasi perpustakaan memiliki peran signifikan meningkatkan kemampuan masyarakat, sehingga mereka mampu mengubah kualitas hidupnya menjadi lebih baik.

Selain menyediakan sumber-sumber bacaan informasi dan pengetahuan, perpustakaan juga memfasilitasi masyarakat dengan berbagai kegiatan pelatihan dan keterampilan untuk pemberdayaan sosial-ekonomi masyarakat.

Demi mendukung tercapainya program tersebut, Perpusnas mengadakan Bimtek Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Layanan Perpustakaan kepada 96 desa, 168 kabupaten di 34 provinsi penerima manfaat.

Pelaksanaan Bimtek secara simultan bergantian mulai tanggal 28 April – 21 Mei 2022.

Baca juga: Karyawan Tiara Mart Karangbawang Banyumas Curi Uang di Brangkas, Bawa Kabur Rp 53 Juta

Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, dalam arahan pembukanya mengatakan dalam memberikan layanan kepada pemustaka, pemerintah dalam hal ini perpustakaan wajib menyesuaikan dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang terjadi saat ini.

"Transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial menitikberatkan pada peningkatan kapasitas pengelola perpustakaan agar layanan perpustakaan mampu memahami kebutuhan masyarakat.

Lalu memberikan inovasi layanan dengan pelibatan masyarakat serta membangun kerja sama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan layanan perpustakaan yang sesuai kebutuhan masyarakat," kata Syarif Bando.(*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved