Berita Brebes

Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan Kejiwaan Ibu Bunuh Anak Kandung Brebes: Sejak Kecil Alami Kekerasan

Selain itu, dalam diri pelaku didapatkan adanya keyakinan menetap yang tidak sesuai logika atau waham.

ist/dok polsek
Pelaku pembunuhan terhadap anak kandung (gaun hitam) dibawa aparat penegak hukum untuk dilakukan pemeriksaan di Polsek Tonjong, Minggu (20/3/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BREBES - Dokter ahli kejiwaan telah melakukan pemeriksaan terhadap kondisi psikis KU (35), pelaku pembunuhan dan penganiayaan anak kandung di Desa/Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes.

KU, sebelumnya menganiaya tiga anaknya hingga satu orang meninggal dunia, pada Minggu (20/4/2022). 

Anak keduanya berjenis kelamin perempuan dengan inisial AR (7) meninggal dunia. 

Dua anak lainnya, KS (10) dan EM (5), mengalami luka berat. 

Baca juga: Sebulan Diperiksa, Ibu Bunuh Anak di Brebes Dinyatakan Gangguan Jiwa Berat, Simak Penjelasan Polisi

KU telah dilakukan observasi selama sebulan di RSUD dr Soeselo Slawi Kabupaten Tegal, lalu apa hasilnya?

Dokter spesialis jiwa RSUD dr Soeselo Slawi, dr Glorio Immanuel menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan selama sebulan pelaku dinyatakan mengalami gangguan jiwa berat yang nyata.

Masuk kategori berat karena pelaku terus mengalami halusinasi. 

Ia mencontohkan, pelaku selalu mendengarkan bisikan di telinganya sudah lebih dari sebulan. 

Selain itu, dalam diri pelaku didapatkan adanya keyakinan menetap yang tidak sesuai logika atau waham. 

"Dikatakan berat, karena itu sudah mengganggu aktivitas sehari-hari.

Sudah menurunkan kemampuan terduga dalam berbagai fungsi, seperti fungsi sosial, fungsi ekonomi, dan fungsi sebagai seorang ibu," katanya saat konferensi pers di Mapolres Brebes, Senin (18/4/2022).

Baca juga: UPDATE Ibu Gorok Anak Kandung di Brebes: Dua Bocah Selamat Pulang dari RS, Dibawa ke Safe House

Glorio mengatakan, gangguan jiwa yang dialami pelaku bukan kejadian baru. 

Tetapi sudah merupakan sebuah rangkaian yang dialami sejak masa kanak-kanak.

Menurut Glorio, pelaku sejak kecil merasa mengalami kekerasan fisik, kekerasan verbal, hingga pelecehan.

Tapi selalu dia simpan sendiri. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved