Berita Tegal
Terungkap Penyebab Tewasnya Remaja asal Procot Tegal setelah Perang Sarung, Jadi Korban Pengeroyokan
Polisi menetapkan dua tersangka dalam kasus perang sarung berujung maut di Kelurahan Procot, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, terungkap.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SLAWI - Polisi menetapkan dua tersangka dalam kasus perang sarung berujung maut di Kelurahan Procot, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, terungkap.
Polisi juga mengungkap, kematian CS (16) terjadi akibat pengeroyokan setelah aksi perang sarung berakhir.
Hal ini disampaikan Kapolres Tegal AKBP Arie Prasetya Syafa'at saat pers rilis di halaman Mapolres Tegal, Selasa (12/4/2022).
Arie mengungkapkan, dua tersangka tersebut adalah Muhammad Asik Amrullah (25) dan Billy Armanda Febrianto (20).
"Kami langsung bergerak cepat dan mengamankan 19 orang yang berada di TKP (tempat kejadian perkara) dan terlibat langsung perang sarung. Kemudian, kami lakukan pendalaman, dan mengerucutlah pada kedua orang pelaku ini," jelas Arie.
Baca juga: Polisi Amankan 19 Remaja dalam Perang Sarung Maut di Procot Tegal, Berstatus sebagai Saksi
Baca juga: Perang Sarung Dua Kelompok Remaja di Procot Kabupaten Tegal Memakan Korban, Seorang Remaja Tewas
Baca juga: Perang Sarung Marak saat Ramadan, Sudah Telan Korban Jiwa di Tegal, Ini Kata Polisi
Baca juga: Warung Makan Ben Warregh Kota Tegal, Berbagi Takjil dan Nasi Bungkus Gratis Selama Ramadan
Dari pendalaman yang dilakukan, terungkap, terjadi pengeroyokan setelah aksi perang sarung antara kelompok pemuda/remaja dari Kelurahan Procot dan Kagok di depan SMP Negeri 3 Slawi, Kabupaten Tegal.
Menurut Arie, peristiwa bermula saat kedua kelompok pemuda/remaja ini sepakat melakukan perang sarung.
Awalnya, mereka sepakat melakukan perang sarung pada Sabtu (9/4/2022), sekitar pukul 23.00 WIB.
Namun, karena banyaknya patroli polisi yang dilakukan pada jam-jam tersebut, perang sarung dijadwalkan ulang menjadi Minggu (10/4/2022), pukul 02.30 WIB, berlokasi di depan SMP Negeri 3 Slawi.
Saat pertemuan itu, terjadilah perang sarung selama kurang lebih 15 menit. Setelahnya, para pemuda dan remaja dari kedua kelompok membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing.
"Setelah selesai, korban CS ini merasa kehilangan atau sarungnya tertinggal di tempat kejadian perkara (TKP). Maka, korban kembali untuk mengambil sarung."
"Setelah sampai di TKP, sarung milik korban disimpan atau dikuasai oleh salah satu saksi bernama Azan (dari Kelurahan Kagok). Lalu, terjadi cekcok antara korban dengan Azan, yang kemudian dilihat oleh kedua pelaku (tersangka)," ungkap kapolres.
Setelah cekcok mengenai sarung, lanjut Arie, CS memukul kepala bagian belakang Azan.
Melihat temannya dipukul korban, Asik dan Billy yang juga warga Kagok dan ikut perang sarung, tidak terima dan langsung berlari mendatangi korban.
Billy langsung mendorong dua kali hingga CS terjatuh. Belum sepenuhnya bangkit, korban kembali dipukul di bagian wajah oleh Asik.