Berita Banjarnegara

Sami Pernah Lihat Ada Bule Angkut Tulang Belulang dari Makam Belanda di Klampok Banjarnegara

Pembongkaran makam ini masih teringat di benak Sami dan warga setempat yang menyaksikan kejadian itu.

tribunbanyumas/aqy
Sami ketika berada di makam Belanda belakang rumahnya di Klampok, Banjarnegara, Rabu (30/3/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Jejak kolonial di Desa Klampok, Kecamatan Purwareja Klampok, Banjarnegara masih kentara.

Bangunan-bangunan bergaya arsitektur Belanda masih mudah ditemukan di Desa Klampok, termasuk kantor kecamatan, kantor Pos, hingga gedung Balai Latihan Kerja (BLK).

Pabrik gula yang berjaya di 1900-an juga masih terlihat sisanya, meski tak lagi utuh.

Baca juga: Kepala Disdikpora Kebumen Ditodong Oknum Minta Proyek Penunjukan Langsung, Begini Solusi Bupati

Keberadaan Makam Belanda (Kerkhof) di desa itu semakin menguatkan bahwa kawasan tersebut pernah disinggahi orang-orang Eropa.

Makam berarsitektur Belanda itu berada di lahan belakang rumah Sami, warga Desa Klampok.

Sami mengklaim tanah kuburan itu adalah milik orang tuanya.

Tapi ia tak mengalih fungsikannya untuk usaha pertanian atau mendirikan bangunan.

Ia membiarkan makam itu tetap berada di tempatnya.

Baca juga: Warga Masih Mengeluh Minyak Goreng Langka, Bupati Banyumas Bentuk Satgas Pemantau Distribusi

Ia juga mengaku biasa merawat atau membersihkan makam itu.

Hanya belakangan ia mengaku jarang memperhatikan makam tersebut.

Tanaman liar tumbuh merimbun di kompleks makam.

Beberapa bangunan makam bahkan tak terlihat karena tertutup tanaman dan semak belukar.

"Ini makam ada sejak zaman perang," katanya, Rabu (30/3/2022).

Baca juga: Polisi Beberkan Penyebab Dump Truk Tak Kuat Nanjak di Flyover Kretek Brebes, Tabrak 2 Mobil Ringsek

Sami tak tahu riwayat pasti makam itu, termasuk identitas orang yang dimakamkan tersebut.

Tidak ada petunjuk yang menceritakan sejarah makam tersebut.

Jarang warga yang berkepentingan ke makam itu.

Kecuali petani atau masyarakat sekitar yang hanya melintas di sekitar makam.

Karena jalan setapak menuju makam itu sekaligus menjadi akses petani menuju areal persawahan dan sumber mata air.

Baca juga: Ekonom Undip Beberkan Bukti Bahwa Jateng Bukan Provinsi Termiskin di Jawa

Ternyata keberadaan makam itu sudah tak lagi utuh.

Beberapa makam rupanya telah dibongkar.

Pembongkaran makam ini masih teringat di benak Sami dan warga setempat yang menyaksikan kejadian itu.

Sami mengingat, puluhan tahun silam, beberapa orang berwajah Eropa mendatangi makam.

Mereka menggali beberapa makam di lahan itu. Mereka lalu mengambil jasad yang sudah tinggal tulang belulang dari dalam tanah.

Baca juga: Kapan Daerahmu Mulai Kemarau? Cek di Sini sesuai Prediksi BMKG

Setelah itu, ia tak tahu kemana mereka membawa dan memindahkan tulang belulang itu.

Sami tak mengetahui apakah mereka ada hubungan ahli waris dengan orang yang dimakamkan di lokasi tersebut.

Yang pasti, menurut dia, jasad yang dikubur di makam itu tentu sebangsa dengan mereka.

"Yang dibongkar ada dua makam," katanya.

Baca juga: Makam Belanda di Klampok Banjarnegara, Misteri Nisan Tanpa Nama

Ada bagian bangunan makam yang sudah tidak utuh.

Ia mengatakan, dahulu, setiap makam dilapisi batu marmer pada bagian nisannya.

Tapi hiasan yang biasanya tertulis nama atau biografi pemilik makam itu raib entah kemana.

Sehingga tidak ada petunjuk lagi yang bisa menjelaskan riwayat kuburan tersebut.(*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved