Tradisi Nyadran di Kabunan Banyumas: Ada Tahlil dan Tasyakuran di Kompleks Makam Syeh Mukhorodin

"Dalam prosesi ini, kami melakukan bersih-bersih lalu tasyakuran, tahlilan. Nanti, sehabis dhuhur, diadakan tasyakuran," katanya di sela kegiatan.

Soebandi mengatakan, peserta acara Nyadran adalah warga Karanggude. Namun, ada pula warga dari desa tetangga, semisal dari Desa Tinggarwangi, Kecamatan Jatilawang.

Baca juga: Kontraktor Tak Kunjung Lunasi Proyek, Subkontraktor Preteli Genting Puskesmas Jambu Semarang

Baca juga: Berikut Ini Titik Jalan Berlubang yang Harus Diwaspadai di Purbalingga

Baca juga: Warga yang Belum Divaksin Booster Tetap Diperbolehkan Mudik, Apa Saja Syaratnya?

Baca juga: Aksi Kekerasan Seksual Tak Ada Kaitannya dengan Pakaian Korban, Bercadar Pun Kena, Ini Kata Psikolog

Tahun ini, menurut Soebandi, acara Nyadran lebih ramai dibanding tahun lalu saat pandemi Covid-19 masih mengganas.

"Tahun 2021, peserta hanya sekitar 100 orang. Tapi, sekarang, diprediksi akan lebih banyak karena kondisi lebih baik dan tetap memakai masker," ungkapnya.

Dalam prosesi nyadran tersebut, panitia memasak empat ekor kambing.

Jumlah tersebut termasuk sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya yang bisa mencapai 25 ekor kambing.(Tribunbanyumas/jti)