Berita Semarang
Kontraktor Tak Kunjung Lunasi Proyek, Subkontraktor Preteli Genting Puskesmas Jambu Semarang
Video beberapa orang mencopoti genting bangunan baru Puskesmas Jambu, Kabupten Semarang, beredar di media sosial, Kamis (24/3/2022).
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Video beberapa orang mencopoti genting bangunan baru Puskesmas Jambu, Kabupten Semarang, beredar di media sosial, Kamis (24/3/2022).
Rekaman tersebut memperlihatkan tiga orang pekerja sedang melepas genting-genting yang masih mengkilap.
Satu orang lain, berada di atas kabin dan bak mobil pikap, menata genting-genting hasil pencopotan atap puskesmas itu.
Tidak ada penjelasan kapan kejadian dan video itu diambil.
Namun, di awal video, seorang pria yang memperkenalkan diri bernama Surya, menjelaskan, pencopotan genting-genting bangunan baru Puskesmas Jambu tersebut karena hingga proyek selesai, dirinya belum dibayar.
Surya mengaku sebagai pemborong (subkontraktor) proyek pembangunan gedung Puskesmas Jambu yang mendapat pekerjaan dari kontraktor PT Artadinata Azzahra Sejahtera.
Hasil penelusuran, pemborong tersebut adalah Surya Perdana. Saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon, Kamis (24/3/2022), Surya membenarkan kejadian tersebut.
Menurut Surya, pembongkaran genting dilakukan pada Rabu (23/3/2022) sore, sekira pukul 16.00 WIB.
"Ya, saya pingin, kontraktor membayar sisa tagihan. Nanti, kalau ada mediasi, seperti gitu, ya tetap saya kembalikan sesuai tanggung jawab saya," kata Surya.
"Saya sudah mengerjakan 100 persen sesuai kewajiban saya dan ini saya minta hak saya," tambahnya.
Baca juga: Minyak Goreng Langka, Bank Sampah di Bergas Semarang Ini Kesulitan Dapat Pasokan Jelantah dari Warga
Baca juga: Ingin Belajar Budaya Jawa Yogyakarta? Datang Saja ke Sanggar Condrowinoto Semarang, Gratis!
Baca juga: 29 Warganya Positif Covid dan Jalani Karantina, Dusun Dukuh di Getasan Kabupaten Semarang Ditutup
Baca juga: Bawa Kabur Investasi Rp 472 Juta, Warga Kabupaten Semarang Dipolisikan. Janjikan Untung 60% Sepekan
Menurut Surya, untuk mengerjakan proyek tersebut, dirinya menggunakan uang pribadi dan pinjaman bank.
Namun, karena pihak kontraktor belum membayarkan kewajiban, dirinya kesulitan membayar pinjaman bank.
Surya mengatakan, nilai proyek yang belum dibayar mencapai Rp 650 juta.
"Dalam membangun itu, saya juga punya utang dan saya ditagih. Saya pingin tanggung jawab dengan yang mengutangi (memberi utang) saya," tegasnya.
Maka dari itu, ia terpaksa melepas genting dan mengambil material lain di Puskesmas Jambu yang telah dipasang, yang sekiranya bisa dijual.