Berita Banyumas

Jelang Ramadan, Jumlah Pengamen Badut di Purwokerto Meningkat. Ini yang Dilakukan Satpol PP Banyumas

Jelang Ramadan, jumlah pengamen di simpang jalan di wilayah Purwokerto, Kabupaten Banyumas, meningkat.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/Permata Putra Sejati
Pengamen badut boneka terlihat di pertigaan Pabuaran Purwokerto, Rabu (23/3/2022). Menjelang Ramadan, jumlah pengamen boneka dan badut di simpang-simpang jalanan Purwokerto meningkat. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Jelang Ramadan, jumlah pengamen di simpang jalan di wilayah Purwokerto, Kabupaten Banyumas, meningkat.

Pengamen yang mengenakan kostum badut atau boneka menjadi yang paling sering terlihat.

Kondisi ini pun telah terpantau Satpol PP Banyumas.

Kasatpol PP Banyumas Setia Rahendra mengatakan, pihaknya telah membahas peningkatan pengamen badut di Jalanan Purwokerto dan mulai mencari solusi.

Dia tak ingin, kehadiran mereka mengganggu ketertiban umum dan lalu lintas.

"Kita sepakat, pasti ada tempat yang lebih tepat untuk saudara-saudara kita. Semoga, Purwokerto akan semakin indah dan cantik," ujarnya, Rabu (23/3/2022).

Baca juga: Bupati Banyumas Tebar 22.500 Ikan Nila di Taman Mas Kemambang, Destinasi Baru Wisata Kota Purwokerto

Baca juga: Banjir Banyumas Mulai Surut, Kegiatan Sekolah Sudah Mulai Berjalan

Baca juga: Mahasiswa dan Karyawan Swasta di Banyumas Diamankan BNNK, Ditemukan 121,59 gram Tembakau Sintetis

Baca juga: Menara Pandang Teratai Hampir Rampung, Bupati Banyumas Minta Netizen Pilih Nama Resmi

Sementara itu, Kabid Tibum Tranmas Satpol PP Banyumas, Pujar Seno mengatakan, hasil pengamatan tim, para pengamen tersebut beroperasi hingga malam.

Pihaknya pun meningkatkan razia. Saat ada laporan masuk, pihaknya segera menindaklanjuti.

Namun, sering kali pula, saat petugas datang, pengamen badut ini menghilang.

"Jadi, seperti kucing-kucingan. Memang harus pakai strategi khusus," ungkapnya.

Sejauh ini, penanganan pengamen di Banyumas baru sebatas razia. Belum ada program lanjutan setelah mereka mendapat pembinaan di kantor Satpol PP.

Apalagi, Banyumas belum memiliki rumah singgah, terutama bagi pengamen dan anak jalanan.

"Terkendala tempat. Sehingga, kalau mau operasi, kita komunikasikan dengan Dinsospermades dulu terkait rumah singgah," katanya.

Sehingga, nantinya bila memang sudah ada rumah singgah, maka ketika sudah dilakukan razia oleh Satpol PP Banyumas, akan diserahkan ke Dinsospermades dan akan dibina serta diberi keterampilan.

Baca juga: Foto-Foto Pratama Arhan Gelar Latihan Perdana dengan Tokyo Verdy

Baca juga: Kasus TBC Melonjak Dua Tahun Terakhir, Dinkes Kudus Mulai Libatkan Klinik Swasta Lakukan Penanganan

Baca juga: Warga Trangkil Pati Resah Wacana Pembangunan Pabrik, DPRD Pertanyakan Perubahan Lahan Hijau Jadi KPI

Baca juga: Mulai Merangkak Naik, Harga Daging Sapi di Pasar Lebaksiu Kabupaten Tegal Tembus Rp 125 Ribu/Kg

Salah seorang pengguna jalan asal Purwokerto, Putra Irinanda, mengaku sering bertemu pengamen badut di perempatan besar.

"Hampir di perempatan besar ada, misalnya di Jalan HR Boenyamin Unsoed, di Jalan Jensud arah Kebondalem, di perempatan Rodamas, Pabuaran ada juga," terangnya.

Ia mengaku tidak mempermasalahkan adanya pengamen boneka seperti sekarang ini. Namun, menurutnya, akan lebih baik jika mereka dibina.

"Saya tidak masalah tapi kalau di jalan begitu, membahayakan mereka juga karena sambil joged-joged begitu."

"Kalau yang pengamen kentongan kan bisa dinikmati, ada musiknya, tapi kalau ini agak membahayakan, mereka pakai kostum, kasian sih kadang," imbuhnya. (Tribunbanyumas/jti)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved