Berita Kriminal

Anggota TNI Babak Belur Dihajar Preman di Depan Terminal Mangkang Gara-gara Tolak Tawaran Jasa Taksi

Serma Bisri, anggota kesatuan Kodim Kendal yang bertugas di Koramil 11 Kaliwungu, dilarikan ke RS Tugu, Kota Semarang, setelah dihajar dua preman.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
Tribunnews.com
Pengeroyokan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM,SEMARANG - Serma Bisri (49), anggota kesatuan Kodim Kendal yang bertugas di Koramil 11 Kaliwungu, dilarikan ke RS Tugu, Kota Semarang, setelah dihajar dua preman di seberang Terminal Mangkang, Kota Semarang.

"Iya, korban masih opname di RS Tugu karena mengalami patah hidung," jelas Kanit Reskrim Polsek Ngaliyan, Iptu Budi Setyono, Kamis (17/3/2022).

Menurut Budi, pihaknya masih memburu dua preman yang identitasnya telah dikantongi itu.

Menurutnya, kedua pelaku masing-masing berinisial J dan D.

J warga Mangkang, Kota Semarang, sementara D, warga Pamularsih, Kota Semarang.

"Kami masih melakukan pengejaran," paparnya.

Baca juga: Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Bawah Tol Semarang Banyumanik: Seorang Nakes, Bunuh Ibu dan Anak

Baca juga: Aturan HET Dicabut, Pemkot Semarang Batal Salurkan 50 Ton Minyak Goreng Lewat Operasi Pasar

Baca juga: Pratama Arhan Tiba di Jepang, Disambut Kakak Mantan Pelatih PSIS Semarang Imran Nahumarury

Baca juga: Gelar Operasi di Kos-kosan, Satpol PP Kota Semarang Sita 18 KTP Warga Luar Daerah

Ia mengatakan, pengeroyokan itu terjadi pada Rabu (16/3/2022) sekitar pukul 11.00 WIB, saat Serma Bisri dalam perjalanan menuju tempat kerja.

Dari rumahnya di Padang Sari, Banyumanik, Serma Bisri berangkat naik kendaraan umum.

Dia juga memakai pakaian biasa, bukan baju dinas.

Namun, lantaran tak ada angkutan umum langsung ke Kendal, Serma Bisri harus berganti angkutan di seberang Terminal Mangkan atau di depan Semarang Zoo.

Saat menunggu angkutan menuju Kendal itulah dia dihampiri J dan D yang menawarkan jasa taksi daring jurusan ke Tegal-Cirebon.

Tentu saja, tawaran ini ditolak karena Serma Bisri hendak menuju ke Kaliwungu, Kendal.

Secara halus, Serma Bisri mengatakan, uangnya tidak cukup untuk membayar taksi daring.

Serma Bisri kemudian naik angkutan kota (angkot) jurusan Kaliwungu, Kendal.

Namun, Selepas angkutan tersebut jalan sekira 200 meter, kedua preman ini menghentikannya.

"Jadi, dua pelaku mengejar korban yang sudah naik angkot," bebernya.

Selepas itu, pelaku D turun dari motor dan masuk ke angkot. Ia lalu menarik Serma Bisri keluar angkot.

Di pinggir jalan, pelaku D menghajar Serma Bisri.

"Para pelaku itu preman," terangnya.

Seorang saksi mengatakan, kedua preman tersebut dikenal bernama Joko dan Dengkek.

Dengkek inilah yang menarik tubuh Serma Bisri dan menghajarnya.

"Tidak hanya Dengkek, temannya bernama Joko ikut memegangi tubuh Pak Bisri," terang saksi tersebut.

Sepenglihatannya, Serma Bisri tak melawan dan memilih diam.

Baca juga: Sambut Ramadan, DKD Demak Gelar Umbul Dungo Apeman Rakyat. Ratusan Apem Dibagikan ke Warga

Baca juga: 995 Hektare Sawah di Banyumas Kebanjiran, Kerugian Petani Diperkirakan Capai Rp 20,4 Miliar

Baca juga: Ratusan Pedagang Pasar Ajibarang Datangi DPRD Banyumas, Minta Penataan Pasar Segera Dilakukan

Baca juga: Bupati Kebumen Minta Pegawai dan Camat Ayah Dirotasi, Tak Puas Lihat Kinerja Mereka Tangani Bencana

Saat kejadian, Serma Bisri memakai kaus berwarna hijau, celana warna krem, dan sepatu hitam.

"Ya, Pak Bisri hanya pakaian biasa. Tak pakai baju tentara," ujarnya.

Ia menyebut, korban dihajar dua pelaku sekira 5 menit.

"Tak ada yang berani melerai. Mereka preman di sini tapi nyambi jadi calo liar," terangnya.

Selepas kejadian penganiayaan, korban kemudian menjauh meninggalkan lokasi.

Para pelaku sempat hendak mengejar korban namun urung dilakukan.

Mereka kemudian pergi.

Korban lantas ke warung dekat lokasi kejadian untuk membersihkan mukanya.

"Mukanya penuh darah. Terutama di bagian hidung," tuturnya.

Saksi mengatakan, dia kenal Serma Bisri sejak 2013, karena yang bersangkutan biasa bolak-balik Kendal-Semarang menggunakan angkutan umum.

"Orangnya baik, kasihan dia," paparnya.

Sesudah kejadian, menurut saksi, Serma Bisri dijemput oleh rekannya sesama tentara.

Korban lalu melaporkan kejadian itu ke Polsek Ngaliyan.

"Ya, korban laporan ke polisi. Semoga pelaku tertangkap," harapnya.

Diakuinya, para pelaku memang dikenal arogan di area Terminal Mangkang.

Terutama Dengkek, yang sering membuat ulah di terminal.

Banyak warga yang menjadi korbannya, terutama ketika hendak naik bus menuju ke arah barat (Kendal).

Ketika tak mau menerima tawaran bus atau kendaraan online yang dia tawarkan maka dia akan berbuat kasar.

"Korban sudah banyak tapi pada diam, tak berani. Kebetulan, sekarang, korbannya tentara, jadi berani laporan ke polisi," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved